Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga EBT Lebih Mahal dari Fosil

Kompas.com - 02/07/2018, 21:17 WIB

SIDRAP, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pembangunan proyek pembangkit listrik berbahan bakar energi baru dan terbarukan (EBT) lebih mahal dibanding pembangkit listrik tenaga fosil.

"Investasi seperti ini awalnya memang tinggi, tapi semakin lama akan semakin murah," ujar Jokowi disela-sela peresmian PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2018).

Namun, kata Jokowi, biaya produksi pembangkit listrik berbahan bakar energi baru dan terbarukan bisa lebih murah ketimbang pembangkit listrik tenaga fosil.

"Karena ini tidak ada suplai, misalnya PLTU, setiap hari kita bakar batu bara, ini tidak," kata Jokowi.

Atas dasar itu, Jokowi menargetkan porsi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23 persen dari total bauran energi nasional pada 2025.

"Kedepan yang terus akan kita dorong untuk EBT, baik itu geothermal, baik itu (pembangkit listrik tenaga) matahari, angin dan air. Saya kira ini yang akan terus kita kembangkan karena potensi itu jelas ada dan besar," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2016).

Selain meresmikan PLTB Sidrap, Jokowi juga turut meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya, yang memiliki kapasitas 2x100 MW dan PLTU Independent Power Producer (IPP) Jeneponto Ekspansi Kapasitas 2x135 MW.

Sementara itu, pembangkit yang diresmikan pembangunannya oleh Jokowi adalah PLTU Sulsel Barru 2 dengan kapasitas 100 MW, Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk berkapasitas 40 MW dan PLTB Tolo, Jeneponto dengan kapasitas 72 MW.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+