Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Kalangan Menengah Atas Cenderung Menahan Uang untuk Konsumsi

Kompas.com - 03/07/2018, 12:50 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pendapatan yang digunakan untuk konsumsi masyarakat memang menurun.

Menurut dia, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat yang mengalihkan uangnya untuk tabungan dan investasi

"Seperti di pertumbuhan ekonomi triwulan satu ada indikasi golongan menengah ke atas menahan uangnya. Bukan karena tidak mampu, tapi dia untuk menabung dan investasi," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/7/2018).

BPS menyebut komponen inti pada Juni 2018 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Sementara tingkat inflasi inti tahun ke tahun untuk Juni turun dari 2,75 persen menjadi 2,72 persen. 

Baca juga: Inflasi Jelang Lebaran 2018 Terendah Selama 8 Periode Terakhir

Menurut dia, inflasi inti 2,72 persen bukan sesuatu yang buruk. Apalagi jika tujuannya untuk investasi yang baik bagi iklim perekonomian.

Selama ini, kata dia, belum ada tanda-tanda daya beli masyarakat melemah.

Justru, selama bulan Ramadhan dan Lebaran, permintaan bahan makanan dan ongkos transportasi meningkat. Oleh karena itu, kedua komponen itu menyumbang inflasi terbesar.

"Transportasi permintaan masih tinggi sekali. Kalau tidak punya uang tidak akan setinggi itu. Makanya saya lihat daya beli masih bagus," kata Suhariyanto.

Baca juga: Inflasi Juni 2018 Disumbang oleh Tarif Transportasi dan Bahan Makanan

Dari data BPS, inflasi Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Hal ini disebabkan momentum hari raya Idul Fitri di mana transaksi perdagangan meningkat dan naiknya beberapa indeks pengeluaran.

Untungnya, pemerintah dan kebijakan Bank Indonesia telah mengantisipasi melonjaknya harga karena permintaan yang tinggi.

Dengan demikian, inflasi bulan ini paling kecil dibandingkan momentum Lebaran pada tahun-tagun sebelumnya.

"Komoditas sangat terjamin. Jadi saya tidak liat indikasi penurunan daya beli dan sebagainya. Baguslah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com