Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTFI Bakal Jadi Perusahaan Patungan Inalum-Freeport McMoRan

Kompas.com - 04/07/2018, 14:23 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal menjadi perusahaan patungan atau joint venture (JV) yang dibentuk oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan Freeport McMoRan.

Adapun hal tersebut merupakan langkah divestasi 51 persen saham PTFI oleh pemerintah melalui Inalum.

"JV-nya tidak di atas PTFI dong. PTFI-nya justru jadi joint venture," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Rini menambahkan, pembahasan perihal perjanjian pembentukan perusahaan patungan atau joint venture agreement masih dilakukan sampai saat ini. Segala detilnya akan dibahas dalam perjanjian tersebut.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Inalum Gandeng Jaringan PT Timah

"Jadi, joint venture agreement-nya itu untuk me-manage PTFI," imbuh dia.

Sementara itu, untuk komposisi saham di PTFI tersebut sebesar 51 persen bakal dipegang Inalum sedangkan sisanya dimiliki oleh Freeport McMoRan.

Di sisi lain, penandatanganan perjanjian pembentukan JV ditargetkan rampung dalam dua pekan ke depan.

Untuk sekarang, masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan, seperti perpajakan dan lingkungan hidup yang selama ini dilakukan oleh Freeport Indonesia.

Baca juga: Menteri BUMN: BUMD Papua Akan Miliki 20 Persen Saham Freeport

Rini pun kemudian berharap agar perusahaan patungan ini bisa dikelola secara transparan dan profesional.

Hal tersebut penting dilakukan mengingat Freeport-McMoran menginginkan tidak ada intervensi dari pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan patungan tersebut.

“Ini benar-benar dikelola secara terbuka,” ujar Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com