Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrim Jadi Alasan Nahkoda Kandaskan KM Lestari Maju

Kompas.com - 04/07/2018, 14:34 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo memastikan bahwa cuaca buruk menjadi alasan mengapa kapal feri KM Lestari Maju yang berlayar di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan harus dikandaskan.

"Pada dasarnya nahkoda sudah berpengalaman membawa kapal tersebut. Namun, karena cuaca sangat ekstrim dia mau menyelamatkan kapal dengan dipinggirkan di garis pantai yang kemudian berujung pada kecelakaan tersebut," kata Agus di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (3/7/2018) malam.

Agus pun memastikan bahwa KM Lestari Maju tidak kelebihan kapasitas, baik penumpang maupun kendaraan.

"Bukan, ini bukan karena kelebihan penumpang. Manifesnya lengkap, semuanya lengkap. Sesuai dengan kapasitas ini. Dari segi penumpang masih memenuhi syarat," ujar Agus.

Baca juga: Bawa Ratusan Penumpang Kapal Feri Tenggelam di Perairan Selayar

Dari manifes yang ada, KM Lestari Maju diketahui mengangkut 139 penumpang, 18 kendaraan roda dua, 14 kendaraan roda empat, delapan kendaraan golongan lima, dan delapan kendaraan golongan enam.

Kapal tersebut mampu mengangkut hingga 140 penumpang. Sementara untuk kendaraan, Agus mengatakan harus memastikan apakah memang kelebihan muatan atau tidak.

"Kalau kapasitas kapal itu 140 penumpang. Untuk kendaraan harus saya cek dulu, tapi enggak rasanya, kendaraan yang ada di atas kapal tidak overload, masih batas aman, standar masih dipenuhi," kata dia.

Selain itu, Agus juga memastikan KM Lestari Maju juga layak berlayar, meskipun kondisinya sudah cukup tua.

Baca juga: Korban KM Lestari Maju di Selayar Jadi 33 Orang

"Ini masih layak jalan walupun relatif tua. Cuaca normal bisa berlayar dia. Tapi karena cuaca sangat tidak mendukung maka nahkoda terpaksa mengandaskan kapal," ungkap dia.

KM Lestari Maju merupakan kapal jenis Ro-Ro yang melayani lintas penyeberangan dari Pelabuhan Birra-Pelabuhan Pamatata.

Kapal tersebut memiliki panjang 48,48 meter dan lebar 16,50 meter serta berat GT 1519. Kapal berbahan dasar baja, memiliki satu geladak dan dan dua baling-baling, serta memiliki daya mesin sebesar 650 HP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com