Sementara itu, kehadiran perusahaan seperti Perum Jamkrindo berperan penting membantu UMKM mengakses permodalan ke lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, sekaligus menjadi pemain penting untuk menyelesaikan kendala kesulitan permodalan.
Baca juga: Kementerian Kominfo Ikut Dorong UMKM untuk Go Online
Sudah jadi rahasia umum bahwa akses dan permodalan merupakan kendala utama UMKM bisa naik kelas, di luar tantangan kapasitas SDM dan juga kualitas produk yang memang perlu diperhatikan.
Kini, dengan semakin berkembangnya era teknologi, dengan kemajuan internet, sudah jadi kewajiban bagi para UMKM untuk memanfaatkan momentum tersebut dengan menjadi UMKM "Go Online".
Namun, perlu digarisbawahi, semarak go digital ini mesti disikapi juga dengan penuh kehati-hatian dan pola mitigasi risiko yang baik. Prinsip know your customers, misalnya, harus menjadi mindset terdepan.
Bagaimana pun, era digital juga menciptakan kejahatan-kejahatan baru berkedok online. Banyak cerita-cerita pedagang tertipu oleh konsumen dengan beragam modus kejahatan, seperti menunjukkan bukti transfer palsu atau konsumen fiktif.
Baca juga: Jamkrindo Targetkan Kerja Sama dengan 4 Perusahaan Fintech
Satu lagi yang harus diingat, akses informasi konsumen terhadap produk juga telah semakin mudah. Konsumen mudah membandingkan satu produk dengan produk lainnya hanya dengan berbekal perangkat mobile .
Dari situ, ekspektasi atas kualitas produk semakin tinggi. Karenanya, untuk bisa bersaing dan memperoleh keunggulan di era disrupsi ini, UMKM dituntut punya kualitas produk dan kapabilitas SDM memadai.
Apa yang terjadi di Amerika Serikat bisa dijadikan pembelajaran UMKM di Indonesia.
Meskipun era disrupsi menciptakan lawan besar yang siap mematikan bisnis UMKM seketika, UMKM dapat bertahan dengan kejeliannya memetakan kekuatan lawan dan kekuatan diri sendiri.
Baca juga: Gandeng Bank Mandiri, Jamkrindo Beri Penjaminan Kredit untuk UMKM Konstruksi
Beberapa toko buku lokal kecil di Amerika Serikat sukses bertahan dengan melakukan strategi tepat. Sadar tidak bisa bersaing dari sisi harga dengan Amazon, beberapa toko buku di sana memilih mengkhususkan diri di area tertentu, seperti buku seni, literatur dan puisi Latino, atau komik dan novel grafis.
Mereka menciptakan ruang fisik indah yang menyenangkan sembari fokus membangun komunitas yang memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan penulis.
Intinya, jangan sekali-kali terlibat dalam peperangan yang memang sukar dimenangkan. Janganlah melawan perusahaan raksasa, tetapi bersinergilah dengan mereka, atau temukan "air tenang" di mana tidak banyak orang lain berenang di sana.
Berani ikut menunggang gelombang era disrupsi menuju kejayaan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.