Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Malaysia Dukung Sinergi dengan BUMN Indonesia

Kompas.com - 05/07/2018, 03:06 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sangat mendukung adanya kerja sama antara negaranya dengan Indonesia.

Kemiripan budaya dinilainya sangat memungkinkan untuk terjadinya kerja sama dalam sektor industri halal.

Hal tersebut disampaikan Anwar ketika menjadi pembicara kunci Leadership Forum yang digelar oleh Executive Center for Global Learning (ECGL) di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (4/7/2018).

"Saya setuju kita harus perhatikan produk-produk halal yang sedang berkembang, tetapi juga di bidang lain, seperti service  industry," kata Anwar.

Baca juga: Indonesia dan Malaysia Jadi Sasaran Pasar Produk Halal

Kerja sama lainnya yang bisa dijajaki kedua negara Melayu tersebut adalah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masing-masing yang bergerak di sektor minyak dan gas.

"Seperti kerja sama Pertamina dengan Petronas, misalnya" ujarnya.

Sementara itu, pendiri ECGL sekaligus Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng menjelaskan lebih rinci bahwa kerja sama antara kedua BUMN tersebut terjadi pada sektor hulu.

Menurut Tanri, Petronas lebih maju ketimbang Pertamina dalam sektor hulu.

Baca juga: Kejar Petronas, Pertamina Butuh Rp 1.000 Triliun Lebih untuk Investasi

"(Pertamina dan Petronas) sama-sama mempunyai kepentingan di luar negaranya masing-masing. Kita bisa bersinergi," ucap dia.

Upaya peningkatan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia juga terbukti melalui adanya pertemuan tertutup antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Anwar Ibrahim dan Tanri Abeng.

Kehadiran Rini dalam Leadership Forum itu guna menjadi pembicara terkait kepemimpinannya di Kementerian BUMN.

Tanri memaparkan, pertemuan itu membahas tentang pentingnya dukungan BUMN dalam kerja sama Malaysia dan Indonesia, kendati tidak hanya BUMN saja yang bisa bekerja sama dengan Negeri Jiran.

Baca juga: Indonesia-Malaysia Siap Kerja Sama Tarik Potensi Turis Mancanegara

"Saya ingin supaya di Indonesia-Malaysia Business  Council bisa memayungi hasrat dan direktif dari kepala pemerintahan Malaysia," kata dia.

Selain itu, Tanri juga menerangkan bahwa pertemuan itu adalah tindak lanjut dari pengembangan kerja sama investasi kedua negara yang disampaikan oleh PM Malaysia Mahathir Muhammad beberapa waktu lalu.

Keterlibatan Anwar Ibrahim kemudian dinilai Tanri bakal membuat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia semakin positif dan efektif.

Anwar Ibrahim disebut Tanri paham ekonomi dan politik Indonesia.

"Bahkan beliau paham politik Indonesia," ujar Tanri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com