Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka Kurir Bersepeda Jinakkan Ganasnya Jalanan Jakarta

Kompas.com - 05/07/2018, 13:06 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arvy Kheren Laurence Setiawan (20) atau biasa dipanggil Arvy memarkir sepedanya di depan ruko warna abu-abu, kantor Westbike Messenger Service (WMS) di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sembari menggendong tasnya yang cukup besar, Arvy mengaso sejenak.

"Hari ini bawa 106 paket, kemarin sekitar 78 kalau nggak salah, hari Seninnya 156," ujar Arvy yang berprofesi sebagai bike messenger alias kurir sepeda kepada Kompas.com, Rabu (4/7/2018).

Bahkan hari pertama kerja selepas Lebaran lalu, Arvy melanjutkan, dirinya bisa mengantarkan lebih dari 200 paket dalam waktu 5 jam saja, pasalnya habanyak kantor yang tutup lebih awal dari hari biasa.

"Habis Lebaran, masuk tanggal 21 itu logistik pas ramai barang numpuk, hari pertama masuk kerja lagi. Baru mulai jam setengah 2 siang, sedangkan kantor ada yg tutup habis Maghrib. Dikejar-kejar buat selsai jam 7 malam, yang dikirim 200 paket," kisahnya.

Setiap Senin hingga Jumat, ditemani dua messenger bagnya (satu tas gendong berukuran 56 liter dan tas selempang yang lebih kecil), dalam sehari Arvy bisa menempuh jarak hingga 50 km untuk mengantar paket di kawasan Epicentrum dan Kota Kasablanca.

Rumahnya sendiri berada di kawasan Jagakarsa. Biasanya, Arvy mulai mengirim paket sekitar pukul 9 pagi, hingga pukul 3 atau 4 sore. Belum lagi jika dirinya bermain dengan kawan-kawan komunitasnya atau sekadar nyantai sore di kantor.

"Kalau udah main bisa jam 11 baru pulang, rasanya kalau udah sampe rumah cuma pengin mandi, soalnya bau. Habis mandi rebahan, main hp, besok pagi nyepeda lagi," ujar Arvy sembari tertawa lepas.

Arvy nampak benar-benar menikmati pekerjaannya sebagai bike messenger ini. Padahal, menjadi kurir sepeda sendiri tidak mudah. Apalagi, menjadi kurir sepeda yang harus menaklukkan ganasnya jalanan Jakarta.

Berisiko Tinggi

Pada akhir 2017 lalu, Arvy bahkan sempat tertabrak sepeda motor yang menerobos lampu lalu lintas. Untungnya, saat itu dirinya sudah merampungkan tugas mengantar paket dan sedang menuju lokasi untuk mengajukan laporan harian.

"Luka juga nggak parah, terus pengendara motornya juga ngasih ganti rugi," jelas dia.

Arvy mengakui, banyak pembawa kendaraan motor dan mobil yang menghargai pengendara sepeda, apalagi kurir sepeda seperti dirinya. Sehingga kerap kali dirinya diberi kesempatan untuk melaju terlebih dahulu ketika berada di persimpangan-persimpangan jalan.

Arvy, seorang kurir Westbike Messenger Service (WMS), berpose di kantor WMS di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (4/7/2018). WMS merupakan sebuah perusahaan jasa kurir khusus antar barang dengan menggunakan sepeda.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Arvy, seorang kurir Westbike Messenger Service (WMS), berpose di kantor WMS di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (4/7/2018). WMS merupakan sebuah perusahaan jasa kurir khusus antar barang dengan menggunakan sepeda.

Namun, memang hal itu tidak berlaku untuk semua orang, masih banyak juga pengendara kendaraan bermotor di Jakarta yang hobi melanggar lalu lintas. Dan inilah yang menjadi risiko tertinggi bagi para bike messenger.

"Naik sepeda tuh sebenernya risiko banget kalau di jalanan Jakarta, tapi balik lagi ke diri kita masing-masing kan, gimana kita bersepedanya. Kalau kita bersepedanya baik kan pengendara motor, mobil, juga akan menghargai dan kita lebih diutamakan. Cuma memang beberapa orang belum ngerti ini sepeda apa, jadi asal terobos aja gitu," ujar Arvy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com