Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo IV Resmi Catatkan Obligasi Rp 3 Triliun di BEI

Kompas.com - 05/07/2018, 13:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) (Persero) resmi mencatatkan obligasi senilai Rp 3 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/7/2018).

Pencatatan obligasi tersebut ditujukan Pelindo IV untuk pembiayaan pembangunan proyek pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Obligasi Rp 3 triliun ini akan digunakan untuk membiayai proyek strategis yang telah dibangun sebelumnya di KTI seperti Makassar New Port, Pelabuhan Bitung, Kendari New Port, dan Pelabuhan Pantoloan-Palu," kata Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung.

Doso menambahkan, sejak pertama kali diterbitkan pada 29 Juni 2018, obligasi tersebut telah menarik minat para investor dengan baik sehingga melebihi jumlah penawaran yang ada (oversubscribed).

"Hal ini tentu sangat menggembirakan dan menunjukkan kepercayaan investor kepada PT Pelindo IV,” imbuh Doso.

Selain obligasi, lanjut Doso, Pelindo IV juga akan memanfaatkan dana internal perusahaan untuk mengembangkan pelabuhan-pelabuhan lainnya di wilayah pengelolaan perusahaan.

"Dengan demikian, konektivitas konektivitas antar-pelabuhan dapat segera diwujudkan dan disparitas harga di wilayah Indonesia Timur dapat diatasi," jelas dia.

Di sisi lain, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi aksi Pelindo IV tersebut.

Aloy optimis bahwa penerbitan obligasi Pelindo IV ini akan semakin  mempercepat pembangunan konektivitas di wilayah KTI. 

“Saya apresiasi langkah strategis PT Pelindo IV dalam upaya mencari sumber-sumber pembiayaan di luar APBN untuk menyelesaikan program strategis nasional yang ketika beroperasi nanti tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia Timur," tutur dia.

Aloy mengakui, Kementerian BUMN selalu mendorong agar BUMN bisa lebih mandiri dalam pendanaan, bersikap transparan, dan berorientasi kepada kepentingan nasional. Dengan begitu, maka BUMN diharapkan bisa mendapatkan dana di luar APBN untuk melaksanakan pembangunan.

"Untuk itu, kami terus mendorong perusahaan negara agar meningkatkan keuangan tidak hanya melalui leveraging, tetapi juga alternatif lainnya yang sudah dilakukan sekarang seperti sekuritisasi aset, IPO anak usaha, perpetual bonds, RDPT berbasis ekuitas, Joint Venture dengan pihak swasta nasional maupun global khususnya untuk greenfield projects, dan lain sebagainya," sambung Aloy.

Penerbitan surat utang Pelindo IV dibagi menjadi tiga seri, yakni Seri A, Seri B, dan Seri C. Untuk obligasi Seri A memiliki nilai emisi Rp 380 miliar dengan tingkat bunga 8 persen dan tenor 5 tahun.

Sementara untuk obligasi Seri B diterbitkan dengan nilai emisi Rp 1,82 triliun dengan bunga 9,15 persen dalam tenor 7 tahun.

Sedangkan obligasi Pelindo IV Seri C diterbitkan dengan nilai emisi Rp 800 miliar dengan tingkat bunga 9,35 persen dan dalam jangka waktu 10 tahun.

Adapun dalam penerbitan obligasi ini, yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi emiten berkode PIKI ini adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas,dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Obligasi ini akan memiliki bunga tetap dan bunga dibayarkan setiap triwulan dengan basis 30/360. Obligasi I Pelindo IV Tahun 2018 ini telah memperoleh hasil pemeringkatan idAA (Double A) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com