Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: AS Ancam Indonesia untuk Kurangi Defisit Perdagangan

Kompas.com - 06/07/2018, 13:53 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk melakukan peninjauan ulang terhadap 124 produk impor Indonesia ke AS dinilai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai hal yang wajar.

Sebab, layaknya Indonesia, AS sedang dalam proses mengurangi defisit neraca perdagangan. Selain itu menurut dia, Indonesia sudah lebih unggul dibanding AS dari segi neraca perdagangan.

"Ya enggak apa-apa soalnya kita sudah menang lawan Amerika, jadi dia review kita," ujar Airlangga ketika ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (6/7/2018).

Airlangga menjelaskan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bersama dengan kementerian-kementerian terkait akan mencari produk baru yang dapat menggantikan produk impor yang terkenai tarif.

Selain itu dia menilai, banyak kepentingan serta kebutuhan ekonomi AS yang terdapat di Indonesia. Sehingga, kalaupun mereka akhirnya memutuskan untuk meningkatkan tarif dagang, banyak hal lain yang harus dipertimbangkan.

"Langkah berikutnya kita harus antisipasi nah kan banyak sebetulnya kepentingan ekonomi Amerika di indonesia. Itu nanti kita bahas juga dalam hal yang sifatnya lebih detail," ujar dia.

Sebagai informasi, sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, status Indonesia sebagai pemanfaat Generalized System of Preference (GSP) sedang ditinjau ulang oleh Pemerintah AS.

Melalui sistem yang mencakup penghapusan tarif dan pengurangan tarif terhadap hampir 5.000 sektor tarif AS tersebut, setidaknya ada sekitar 124 produk dan sektor Indonesia yang sedang dalam proses peninjauan ulang, termasuk produk kayu plywood dan kapas.

Selain itu, produk tekstil yang sebenarnya sedang tidak termasuk dalam 124 daftar produk tersebut juga dalam proses peninjauan kembali. Produk lain yang juga ditinjau ulang oleh pemerintah AS adalah produk pertanian, udang, serta kepiting.

Berdasarkan data ekspor impor Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 25 Juni 2018, tertera AS sebagai satu dari tiga pangsa ekspor nonmigas terbesar Indonesia. Ekspor nonmigas ke AS dari Januari sampai Mei 2018 tercatat sebanyak 10,91 persen dari total ekspor atau setara dengan nominal 7,43 miliar dollar AS.

Jumlah ekspor nonmigas ke AS mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor nonmigas ke AS pada Januari hingga Mei 2017 tercatat hanya sebesar 7,17 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com