Dirut Garuda Optimistis Kinerja Perusahaan Naik pada Semester II-2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Pahala Mansury optimis keuangan perusahaannya akan membaik pada triwulan III dan IV 2018. 

Menurut Mansury, berdasarkan perhitungan internal, perusahaan akan mencapai break even point (BEP).

"Kita ada planning anggaran ya, tadi kita harapkan tahun ini Garuda Indonesia dapat breakeven," ujar Pahala di Garuda City Center, Cengkareng, Jumat (6/7/2018).

Pahala mengakui depresiasi rupiah dan kenaikan bahan bakar bisa mempengaruhi keuangan perusahaan plat merah tersebut.

Baca juga: Harga Avtur Tinggi, Garuda Indonesia Minta Tarif Batas Bawah Dikaji

"Tentunya kondisi market saat ini dimana ada depresiasi rupiah dan kenaikan harga BBM menjadi salah satu yang perlu kita lihat lagi, tetapi kita mumpung lagi bulan Juli sedang melakukan review bagaimana kita on the track untuk bisa meningkatan revenue meskipun ada tantangan tadi dan kita terus berusaha menjalankan itu semua," ucap dia.

Namun, pahala tetap optimis keuangan Garuda akan membaik pada triwulan III dan IV tahun ini.

"Karena kan di airlines ini 2 triwulan pertama itu kan periode yang relatif low season, tapi triwulan III dan IV merupakan periode peak season," kata Pahala.

Baca juga: Garuda Indonesia Janji Perbaiki Kinerja Perusahaan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan perolehan laba bersih sebesar 8,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 117,45 miliar pada tahun ini.

Pada 2017, Garuda menderita kerugian bersih sebesar 213,4 juta dollar AS. Angka tersebut menurun dibandingkan laba bersih yang dileroleh Garuda pada 2016 sebesar 9,36 juta dollar AS.