Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Penanganan Dampak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia Dipuji

Kompas.com - 06/07/2018, 22:05 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem Integrated Web-based aeronautical Information Service Handling (IWISH) yang dikembangkan Direktorat Navigasi Penerbangan (DNP) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Indonesia mendapat apresiasi dari dunia penerbangan internasional.

Hal tersebut terlihat dalam pelaksanaan sidang Volcano Ash Exercise Steering Group (VOLCEX/SG/5) ICAO yang dilaksanakan 21-22 Juni 2018 di Bangkok.

Dalam sidang tersebut, para delegasi negara peserta sidang sangat mendukung penggunaan sistem IWISH dalam pelaksanaan exercise (latihan) penanganan abu vulkanik gunung berapi.

Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin, Australia dan VAAC Tokyo, Jepang yang selama ini menjadi pusat acuan informasi terkait penanganan abu vulkanik pada penerbangan di Asia Pasifik sangat tertarik untuk bekerjasama dengan sistem ini.

Baca juga: Bandara Internasional Adi Soemarmo Kembali Dibuka Pasca-Erupsi Merapi

"Ini suatu hal yang luar biasa bagus. VAAC Darwin mendukung untuk dilakukannya integrasi dengan sistem IWISH. Begitupun VAAC Tokyo sangat tertarik untuk integrasi dengan sistim IWISH dan berharap integrasi dapat dilakukan secepatnya. Hal ini menandakan kemampuan sumber daya manusia penerbangan Indonesia, khususnya di bidang navigasi penerbangan sudah diakui oleh penerbangan Internasional," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam pernyataan tertulis, Jumat (6/7/2018).

Agus berharap sistem yang dikembangkan Indonesia ini bisa ikut meningkatkan keselamatan penerbangan internasional.

"Ini merupakan konsekuensi dan bentuk tanggung jawab dari penerbangan Indonesia yang saat ini sudah berada di level elit dunia. Yaitu memberikan kontribusi positif bagi keselamatan dan keamanan penerbangan internasional," ujar Agus.

Sistem IWISH ini dikembangkan bersamaan sebagai platform resmi dalam kegiatan VOLCEX sekaligus media komunikasi dan koordinasi pada penanganan dampak abu vulkanik dalam kondisi rill.

Baca juga: Gunung Agung Erupsi, Bandara Ngurah Rai Ditutup Sementara

Sistem ini akan dicoba penggunaannya pada VOLCEX pada 19-20 September mendatang dan bila berhasil akan digunakan untuk kondisi riil.

Secara garis besar, cara kerja sistim IWISH adalah ketika menerima informasi Vulcano Observatory Notice for Aviation (VONA) dengan kode alert orange/red untuk satu gunung maka secara otomatis sistem akan membentuk grup diskusi (CDM) yang anggotanya adalah stakeholder yang telah diidentifikasi dan diklasifikasi sesuai dengan area tanggungjawabnya.

Anggota colaborative decision making (CDM) tersebut di antaranya adalah PVMBG (Volcano Observer), BMKG ( MWO, STAMET bandar udara), AIRNAV (ATS, AD AIS, NOF), pengelola bandar udara, maskapai, Kantor Otoritas Bandar Udara (KOBU), Direktorat Navigasi Penerbangan Ditjen Hubud (DNP,) dan pihak lain yang berkepentingan.

Dengan terbentuknya grup tersebut akan memudahkan koordinasi serta pengambilan keputusan. Juga mempermudah pelaksanaan dan pengawasan kegiatan di lapangan.

Baca juga: Buka Tutup Bandara Sekitar Gunung Merapi demi Keselamatan Penerbangan

CDM grup akan terbentuk per satu gunung yang erupsi. Sehingga jika ada dua gunung erupsi bersamaan, bisa saja terbentuk 2 grup pada 1 stakeholder.

CDM grup akan terbentuk jika VONA kategori orange dan akan otomatis bubar jika VONA kategori green. Seperti diketahui, kategori VONA bertingkat dari green-yellow-orange-red.

Sistem IWISH juga akan dipakai dalam pelaksanaan VOLCEX 18/02 di Indonesia pada 19-20 September 2018. Koordinasi awal pelaksanaan exercise akan menggunakan sistem IWISH sebagai media sosialisasi sekaligus untuk melihat kesiapan sistem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com