Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Wirausaha Pertanian, Hasil Tani Ditargetkan Naik 20 Persen

Kompas.com - 09/07/2018, 13:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengelola program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Pertanian untuk meningkatkan potensi pertanian dan membantu petani dari segi permodalan.

Salah satu yang terlibat yakni PT Pertani sebagai pendamping petani.

Direktur Utama PT Pertani Wahyu mengatakan, program kewirausahaan pertanian dengan sistem digital memudahkan pihaknya untuk menyediakan sarana pertanian secara tepat sasaran.

"Setelah tahu masalah petani, kami formulasikan jadi konsep bagaimana penyediaan sarana pertanian yang dibutuhkan petani tersedia dengan cepat dan tepat," ujar Wahyu di kantor BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Baca juga: Telkom Kembangkan Aplikasi untuk Digitalisasi Pertanian

Program tersebut menggunakan aplikasi Logtan yang dikelola PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Persero.

Aplikasi tersebut menghimpun data pertanian termasuk profil petani dan status tanah pertanian yang dikelola.

Hal ini memudahkan BUMDes menyalurkan subsidi kepada petani baik benih maupun pupuk.

Wahyu mengatakan, tantangan Pertani adalah meningkatkan produktivitas petani dan menggunakan sarana pertanian dengan tepat.

Pertanian konservatif

Menurut dia, saat ini budidaya masih dilakukan secara konservatif. Pengawalan budidaya dianggap belum optimal dan subsidi tak digunakan dengan tepat sehingga produktifitas tak sesuai dengan harapan.

"Dari perbaikan yang dilakukan mulai penyediaan sarana pertanian, budidaya, dan pasca panen, kami targetkan meningkat minimal 20 persen dari produksi rata-rata," kata Wahyu.

Saat ini masih akan dilihat dampak program tersebut terhadap 9 kabupaten pilot  project di Jawa Barat.

Jika efektif meningkatkan hasil produksi, maka sistem tersebut akan diterapkan di wilayah lainnya.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Pemerintah Dorong Digitalisasi

Pertani juga mengawal kegiatan pascapanen seperti pengeringan gabah dan penggilingan padi.

Dengan demikian, hasil pertanian yang ditawarkan ke konsumen memiliki nilai tawar lebih kuat dari sebelumnya.

"Kalau dengan cara cara peningkatan produksi dan nilai tawar yang dihasilkan, mudah-mudahan ada peningkatan kesejahteraan petani," kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com