Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Targetkan Penjualan Beras Sachet Merata pada September 2018

Kompas.com - 09/07/2018, 18:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, untuk sementara beras sachet atau saset baru dipasarkan di beberapa daerah, terutama di Pulau Jawa.

Mulanya beras saset dipasarkan di wilayah Jawa Barat, kemudian bergeser ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Bulog menargetkan pemasaran beras saset merata di Indonesia pada September 2018.

"September harus sudah semua. Kita mempertimbangkan, satu, terkait kemasannya dan kedua, mesinnya. Kita akan nambah terus," kata Imam di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Imam mengatakan, porsi penjualan paling besar saat ini di Jawa Barat, sekitar 20 persen. Dalam waktu dekat, kata Imam, beras saset akan dipasarkan di Nusa Tenggara Barat dan Bengkulu. Di kedua daerah tersebut kemasan dan mesinnya telah dipersiapkan.

Baca juga: Bulog Sebut Beras Sachet Laris Manis di Jawa Barat

"Untuk beras renceng (saset) targetnya ketersediaan dulu. Di setiap titik ada dulu," kata Imam.

Beras saset diproduksi di masing-masing wilayah penjualan. Nantinya di kemasan tersebut akan dipasang label daerah produksinya. Sejauh ini, beras dengan volume 200 gram itu baru dijual di warung dan pasar-pasar tradisional.

"Retail sudah mulai ada tapi belum masif, di pasar basah kita mulai masuk," ujar Imam.

Imam mengatakan, tujuan dari beras saset tersebut adalah ketersediaan. Bulog ingin masyarakat bisa mendapatkan beras dengan mudah, semudah belanja di warung.

Baca juga: Bulog Luncurkan Beras Premium Kemasan 200 gram, Harganya Rp 2.500

 

Setiap saset isinya 200 gram dengan harga Rp 2.500. Bulog akan terus memantau reaksi masyarakat soal beras saset. Nantinya evaluasi akan dilakukan apakah volumenya sudah pas atau harus ditambah, apakah harganya kemahalan atau tidak.

"Tergantung nanti kebutuhan pasar. Kalau tidak dilempar duluan, kita tidak akan tahu," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com