Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PGRI Curhat Tunjangan Guru ke Sri Mulyani

Kompas.com - 10/07/2018, 13:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi curhat tentang tunjangan profesi guru yang sering telat dibayar kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Hal itu disampaikan Unifah ketika Sri Mulyani hadir sebagai pembicara dalam Dialog Pendidikan Nasional di gedung PGRI, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).

"Kami para guru, tenaga pendidik ini bertanya-tanya, kenapa kami berbeda dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, dosen, dan juga guru dari Kementerian Agama, di mana tunjangan profesi itu dapat dibayar melekat setiap bulan? Guru ini kadang triwulan, bahkan tidak lengkap. Jadi mohon perhatian Ibu," kata Unifah di hadapan para anggota PGRI.

Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa anggaran pendidikan setiap tahun selalu naik.

Baca juga: Tunjangan Profesi Guru 2018 Segera Cair

Kenaikan disebabkan karena amanat Undang-Undang di mana anggaran untuk pendidikan dialokasikan 20 persen dari APBN, di mana setiap tahun pendapatan dan belanja negara juga selalu naik.

Dari total alokasi anggaran untuk pendidikan, satu per tiganya dikelola pemerintah pusat, sementara dua per tiganya didelegasikan ke pemerintah daerah.

Mengenai delegasi anggaran pendidikan ke pemerintah daerah, menurut Sri Mulyani, banyak yang masih harus diperbaiki.

"Di pemerintah daerah bisa bermacam-macam. Rekruitmen dulu, kualifikasinya wallahu a'lam. Saya minta supaya kita berpikir keras mengenai karir guru dan kualitas guru," tutur Sri Mulyani.

Hasil pengajaran dipertanyakan

Selain itu, Sri Mulyani juga berpesan supaya PGRI tidak hanya fokus memastikan kesejahteraan tenaga pendidik, melainkan juga kualitas hasil belajar-mengajar.

Hal itu didasarkan pada masih rendahnya prestasi anak-anak di Indonesia dibandingkan negara sekawasan, seperti Vietnam.

"PGRI adalah pilar yang penting tidak hanya untuk memperjuangkan kesejahteraan guru, tapi saya titip untuk memperjuangkan hasil pendidikan yang baik. Untuk hal yang ini, kita harus menerima prestasi Indonesia tertinggal," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com