Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Sulsel Fitriani mengatakan, banjir di Kabupaten Wajo diakibatkan karena luapan air dari Danau Tempe.
Banjir mulai terjadi sejak minggu lalu akibat hujan sehingga aliran sungai dari hulu bermuara di Danau Tempe.
“Total puso di Wajo 7.591 ha. Dari total tersebut yang bisa ditanami padi seluas 6.658 ha dengan kebutuhan benih padi 166,46 ton dan sisanya untuk ditanami jagung 933 ha. Sementara khususnya di Kecamatan Belawa, luas pusonya mencapai 3.785 ha dengan kebutuhan benih padi 94,6 ton,” katanya.
Baca juga: Banjir 3 Meter Rendam Puluhan Desa di Wajo, Warga Mengungsi di Atap
Fitriani menyebutkan banjir kali ini terparah sepanjang 10 tahun terakhir. Sebab, walaupun setiap tahun terjadi banjir, dampak lahan sawah yang terendam hanya mencapai 300 ha dan tidak membuat masyarakat terisolasi.
“Sehingga, banjir saat ini tidak hanya berdampak pada tanaman saja, tapi juga membuat masyarakat terisolasi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.