Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ridha Aditya Nugraha
Air and Space Law Studies, Universitas Prasetiya Mulya

Manajer Riset dan Kebijakan Air Power Centre of Indonesia, Jakarta. Anggota German Aviation Research Society, Berlin. Saat ini berkarya dengan mengembangkan hukum udara dan angkasa di Air and Space Law Studies - International Business Law Program, Universitas Prasetiya Mulya. Tenaga ahli sekaligus pemateri di Institute of Air and Space Law Aerohelp, Saint Petersburg. Sebelumnya sempat berkarya pada suatu maskapai penerbangan Uni Eropa yang berbasis di Schiphol, Amsterdam.

Akademisi dan Polemik Mismanajemen Garuda Indonesia

Kompas.com - 11/07/2018, 08:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIDAK sedikit yang meragukan sinergi antara bidang keilmuan dan dunia profesional. Ketika menjumpai suatu permasalahan, bukan tidak mungkin hasil riset akademik yang mencoba menemukan solusi berakhir dengan celetukan, "Ah, kebanyakan teori!"

Sebaliknya, berkembang pula jurus instan atau tambal sulam guna menyelesaikan permasalahan tanpa melihat kembali tatanan keilmuan yang ada.

Premis ini tampaknya berlaku pada banyak sektor, salah satunya bisnis penerbangan sipil. Tidak heran jika terdapat jurang lebar antara dunia akademik dan profesional.

Belakangan ini, berita nasional sempat dihangatkan isu rencana mogok massal pilot Garuda Indonesia. Memiliki pangsa pasar penerbangan domestik yang signifikan, absennya maskapai berpelat merah ini berpotensi berdampak besar terhadap konektivitas dalam negeri, baik penumpang maupun kargo. Keutuhan jembatan udara nasional berada di ujung tanduk.

Salah satu latar belakang polemik tersebut ialah seputar pengelolaan maskapai penerbangan. Manajemen Garuda Indonesia kesulitan menemukan titik temu dengan Asosiasi Pilot Garuda serta Sekretariat Karyawan Garuda Indonesia terkait tuntutan restrukturisasi manajemen perusahaan. Ancaman mogok belum sirna.

Sembari negosiasi berlangsung, kiranya kita dapat menengok cerita insan akademik yang sukses membawa dunia penerbangan negaranya maju serta berdampak positif bagi sektor ekonomi dan pariwisata.

Cerita dari Negeri Kincir Angin

Kisah ini terjadi pada era 1970-an ketika Profesor Henri A Wassenbergh selaku Direktur International Institute of Air and Space Law Universiteit Leiden diangkat menjadi Senior Vice President KLM.

Wassenbergh memegang peranan supervisi terhadap hubungan kerja sama luar negeri. Ia juga dipercaya menjadi penasihat pemerintah Belanda dalam berbagai perundingan internasional terkait dunia penerbangan.

Saat itu konsep open skies tengah dikembangkan. Dunia sedang mencari tahu dampak positif maupun negatif dari kehadiran konsep baru tersebut. Suatu peluang muncul bagi mereka yang visioner.

Wassenbergh berhasil menganalisis dampak positif open skies serta membuat Belanda selangkah lebih maju melalui penandatanganan perjanjian open skies antara Belanda dan Amerika Serikat pada tahun 1992.

Alhasil, Bandara Schiphol sebagaimana telah dipersiapkan mendiang Wassenbergh dengan matang menjadi satu-satunya bandara di Eropa daratan yang kelimpahan penumpang dari seantero Amerika Serikat.

Armada KLM berhasil dipersiapkan guna menjemput peluang. Kepiawaian berdiplomasi Sang Profesor juga telah menciptakan jaring pengaman bagi ekspansi KLM, yaitu imunitas dari tuntutan praktik antikompetisi atau kartel sehubungan ditandatanganinya perjanjian kerja sama (code-shared) dengan maskapai Amerika Serikat, Northwest Airlines.

Kombinasi kedudukan dan ilmu yang dimiliki Wassenbergh memainkan peranan penting di balik cerita kebangkitan industri penerbangan Belanda sebagaimana turut berdampak positif bagi sektor pariwisata. Bayangkan, betapa banyak lapangan pekerjaan yang tersedia berkat ekspansi tersebut.

Kehadiran Schiphol sebagai salah satu hub utama di Eropa saat ini merupakan bukti keberhasilan menyinergikan riset akademik dengan dunia profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com