Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega Finance Bantah Lakukan Penculikan Anak Nasabah yang Menunggak Cicilan

Kompas.com - 11/07/2018, 20:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mega Finance membantah telah melakukan penculikan terhadap anak dari nasabah yang menunggak pembayaran cicilan kredit kendaraan bermotor.

Hal ini sekaligus mengklarifikasi berita mengenai debt collector yang menculik anak nasabah yang ditayangkan pada Sabtu (7/7/2018).

Baca: Orang Tua Telat Bayar Cicilan Motor, Anak Diculik "Debt Collector"

Direksi Mega Finance Hermawan Ariyanto dalam suratnya kepada Kompas.com, Rabu (11/7/2018) menjelaskan bahwa nasabah perseroan yang bernama Nining (42) telah menunggak angsuran sepeda motor selama 4 bulan terhitung sejak Januari 2018.

Kemudian pada hari Jumat (6/7/2018) Mega Finance sekitar pukul 14.30 WIB, Mega Finance telah menerima satu unit sepeda motor atas nama nasabah yang dikendarai oleh anak nasabah. Kendaraan tersebut diserahkan oleh pihak penagih yang ditunjuk perseroan.

"Pihak konsumen sudah dihubungi untuk datang ke kantor Mega Finance guna menyelesaikan tunggakan angsuran tersebut, namun yang datang bukan konsumen melainkan pihak-pihak yang mengaku keluarganya dan tidak terjadi kesepakatan antara keluarga konsumen dengan pihak Mega Finance terkait dengan penyelesaian utang konsumen," tulis Hermawan.

Terkait dengan hal ini, Mega FInance menyatakan tidak pernah menahan maupun menculik anak nasabah. Mega Finance menyatakan tetap berpegang terhadap ketentuan kewajiban kredit motor dan mengacu peraturan mengenai pembiayaan konsumen dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Mega Finance telah mengklarifikasi hal ini kepada OJK dan saat ini sedang melakukan koordinasi secara intensif dengan kepolisian untuk dilakukan investogasi guna mengungkap fakta sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com