Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Tepung Mocaf, Perekonomian Masyarakat Desa di Pacitan Berhasil Terangkat

Kompas.com - 12/07/2018, 07:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha Mikro Kecil di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bisa jadi menginspirasi UMKM di daerah lain yang tengah merintis bisnis serupa.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pacitan, Eni Setyowati mengakui tak mudah mengembangkan usaha di wilayahnya. Pacitan termasuk daerah miskin dengan tingkat perekonomian rendah di Jawa Timur.

Sebelumnya banyak program pelatihan usaha untuk masyarakat Pacitan, namun tidak dilanjutkan dengan implementasi yang optimal.

"Penggunaan IT juga masih rendah, otomatis kualitas produk juga rendah," ujar Eni dalam acara Indonesia Development Forum di Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Belum lagi pola pikir masyarakat Pacitan yang ogah-ogahan untuk membangun bisnis. "Ada mindset, kalau kerja seminggu cukup, kenapa harus kerja sebulan?" lanjut Eni.

Baca: Startup dan UMKM yang Belum Raup Keuntungan Bisa IPO di BEI, Ini Syaratnya

Hal ini menjadi tantangan bagi Dinas Koperasi dan UKM Pacitan untuk membangun perekonomian dan mengejar ketertinggalan dari daerah sekitarnya. Di Desa Kerto, ibu-ibu di sana memiliki produk tepung bernama Tepung Mocaf.

Tepung mocaf adalah tepung berbahan baku singkong atau ubi kayu yang dimodifikasi dengan teknik fermentasi menggunakan mikrobia. Penjualan rata-rata perbulan sekitar 28,8 kilogram atau senilai Rp 346.500. Pasarnya pun tidak pasti.

Dinas Koperasi dan UKM Pacitan kemudian membuat program keperantaraan pasar bagi pengembangan usaha mikro kecil. Mereka memperluas pasar Tepung Mocaf dengan mula-mula memperbaiki kemasan, memupuk kepercayaan diri ibu-ibu di sana untuk membuat event mandiri, hingga memasatkannya ke luar kota. Produknya ternyata laris dijual hingga Pasuruan, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Kini mereka juga memanfaatkan media sosial untuk pemasarannya.

"Tepung mocaf sudah ada di Tokopedia, Instagram, influencer medsos, dan kita bawa sampai Ambarukmo Plaza," kata Eni.

Hasilnya cukup mencengangkan. Produksi Tepung Mocaf meningkat hingga 167 persen. Penjualan rata-rata per bulan 77 kilogram atau senilai Rp 926.250. Bahkan, saat ini mereka kehabisan bahan baku karena banyaknya permintaan. Akhirnya, desa tersebut mendapatkan bahan baku dari daerah lain.

Eni mengatakan, setidaknya ada tiga trik agar UKM menjadi besar hingga skala nasional. Pertama, melakukan riset untuk mengidentifikasi potensi dan masalah. Dengan riset juga akan ditentukan produk apa yang akan dipasarkan beserta target pasar.

Setelah riset, ada perancangan bersama kelompok miskin mana yang akan diangkat. Dari situ akan dilihat potensi masyarakatnya bagaimana dan apakah potensial jika diberdayakan. Kemudian, baru dimplementasikan ide-ide tersebut dan menjual produk.

Sambil berjalan, pengawasan dilakukan apakah masalah perekonomian daerah tersebut terpecahkan dan mencari solusinya jika gagal.

"Setelah punya keterperantaraan pasar, kita yakinkan Pemda. Akhirnya diberi dana Rp 9,5 miliar," kata Eni.

"Mungkin hal ini bisa diterapkan bagi Pemda maupun pemerintah pusat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com