Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Dorong Koperasi Menjadi Korporasi

Kompas.com - 12/07/2018, 16:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendorong agar pelaku usaha yang tarafnya masih koperasi untuk berekspansi menjadi korporasi. Ekspansi seperti itu diperlukan agar pelaku usaha dalam negeri bisa semakin kuat dan meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain dari luar negeri.

"Koperasi hari ini harus berkembang menjadi korporasi agar dapat bersaing secara global. Contoh koperasi yang berhasil transformasi jadi badan usaha berdaya saing tinggi adalah Kospin Jasa," kata Darmin saat hadir dalam peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (12/7/2018).

Kospin Jasa merupakan koperasi pertama yang berhasil menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) sekaligus mencatatkan anak usahanya, PT JMA Syariah, di Bursa Efek Indonesia. Selain Kospin Jasa, Darmin menyebut Kisel sebagai contoh koperasi modern dengan 11 kantor wilayah dan 42 kantor cabang.

Kisel bahkan telah membukukan omzet Rp 6,4 triliun tahun 2017 dan membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 63,7 miliar. Ada juga Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) selaku koperasi yang berkembang menjadi lembaga multibisnis.

Baca juga: Surat dari Anak Muda untuk Menteri Koperasi...

"KWSG sudah mendirikan pabrik fiber cement 'ress board' yang telah mencatatkan pendapatan Rp 2,5 triliun tahun 2017," tutur Darmin.

Untuk dapat berekspansi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa Pajak Penghasilan (PPh) Final UMKM 0,5 persen dari yang sebelumnya sebesar 1 persen. Kebijakan itu diharapkan dapat memudahkan pelaku UMKM dalam membayar pajak, memberikan rasa keadilan, serta membuka kesempatan kontribusi dalam pembangunan negara.

Adapun secara keseluruhan, ada 7 provinsi yang menyumbang hingga 80 persen dari total penerimaan PPh UMKM tahun 2017. Provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta (Rp 1.500,6 miliar), Jawa Barat (Rp 775,6 miliar), Jawa Timur (Rp 764,8 miliar), Jawa Tengah (Rp 510,9 miliar), Sumatera Utara (Rp 333,2 miliar), Banten (Rp 331,2 miliar), dan Bali (Rp 198,7 miliar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com