JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyampaikan sejumlah usulan dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (13/7/2018) siang.
Rapat koordinasi ini merupakan kelanjutan dari rapat terbatas di Istana Bogor, beberapa hari lalu, yang membahas antisipasi dampak kebijakan perdagangan Amerika Serikat.
"Tentunya (membahas) langkah-langkah yang akan didorong terhadap penguatan ekspor. Tadi dibahas juga mengenai investasi di smelter," kata Airlangga kepada pewarta usai rapat.
Usulan pertama yang disampaikan yaitu pemberian insentif terhadap Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) untuk pelaku UMKM yang bergerak di industri kayu. Insentif yang dimaksud berupa subsidi atau sebagian dari proses itu nantinya akan ditanggung oleh pemerintah.
"Semuanya ditanggung, biaya SVLK itu. Kalau smelter, (membahas) progress investasi smelter. Kemudian untuk industri furniture juga impor sampel dipermudah," tutur Airlangga.
Airlangga minta agar impor sampel furniture dipermudah dengan cara tidak perlu melalui Badan Karantina Pertanian lagi. Hal itu diajukan supaya industri furniture di sini bisa lebih cepat berproduksi atau dalam hal membuat prototipe.
Selain itu, juga dibahas upaya peningkatan ekspor untuk produk minyak goreng dan crumb rubber. Crumb rubber merupakan serbuk karet yang nantinya direncakan untuk dijadikan bahan campuran aspal dalam rangka meningkatkan permintaan dalam negeri.
"Itu usulan kami untuk saat ini. Nanti akan ada lagi, dibahas di rapat selanjutnya," ujar Airlangga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.