JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (16/7/2018) ini, Menteri Perdagangan Enggariasto Lukita memanggil berbagai pihak terkait melambungnya harga telur ayam di pasaran akhir-akhir ini.
"Kenaikan harga telur dan ayam, kita sadari dari supply dan demand. Hari Senin setelah kita undang para pemangku kepentingan seperti peternak mandiri, layer, penjual pakan untuk kita bahas dan evaluasi kenapa ini terjadi," ujar Enggar, Jumat (13/7/2018) lalu.
Dia pun mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga telur tersebut. Atas dasar itu, dia akan memanggil para pihak terkait untuk mencari tahu penyebabnya.
"Kita mau dengar dari pelaku apakah ini akibat karena nilai tukar rupiah, karena ada pakan impor. Tunggu saja hari Senin. Jadi Senin saya kabari setelah bertemu dengan stake holder," kata Enggar.
Baca juga: Harga Telur Melejit, Konsumen Mengeluh
Harga kenaikan telur ayam membuat para konsumen mengeluh. Harga telur ayam ras negeri, di Pasar Pal Merah pada Jumat (13/7/2018), mencapai Rp 29.000.
Sementara di salah satu hipermarket di Ciledug, Tangerang, Minggu (15/7/2018), harga telur mencapai Rp 28.900 per kilogram.
Kenaikan harga telur ayam mencapai Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per kilogram dari harga normal sekitar Rp 22.000 sampai Rp 24.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.