Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Inovasi Kemenag Tingkatkan Penyelenggaraan Haji 2018

Kompas.com - 16/07/2018, 09:10 WIB
Hadi Maulana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Direktur Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Nizar Ali mengatakan, Kementerian Agama RI melakukan sepuluh inovasi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1439 H/ 2018 M.

Hal itu disampaikan dia saat mengunjungi dan meninjau persiapan Embarkasi Batam yang disejalankan dengan pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Sabtu (14/7/2018).

Kepada Kompas.com Nizar mengatakan, kesepuluh inovasi tersebut yang pertama adalah percepatan proses keimigrasian, yakni rekam biometrik jemaah dilakukan di asrama haji embarkasi masing-masing, sehingga antrean di Bandara King Abdul Azis Arab Saudi tidak lama. Antrean ini biasanya membutuhkan waktu lima jam, kini hanya satu jam saja.

"Proses keimigrasian di bandara Arab Saudi begitu lama, kalau kita hitung bisa 4-5 jam. Maka tahun ini kita negosiasi agar sebagian proses keimigrasian kita tarik di sini berupa proses biometrik dan sidik jari," kata Nizar.

Baca juga: Ini Catatan dari Konvensi Haji dan Umrah Dunia

Kemudian pihaknya juga menerapkan QR Code pada gelang jemaah. Gelang logam jemaah haji kini dilengkapi dengan QR Code yang berisi rekam data identitas jemaah yang lengkap dan bisa diakses melalui aplikasi haji pintar.

"Jika ada kejadian tertentu pada jemaah misalnya wafat atau tersesat dengan cepat bisa diketahui dari QR Code gelang jemaah. Dengan sekali scanning, maka muncul datanya dengan lengkap. Hal ini tentunya memudahkan aktivitas pengidentifikasian jamaah haji yang membutuhkan bantuan," sebut dia.

Selanjutnya Kemenag juga memperbaiki pelayanan makanan jemaah dengan menambah layanan katering menjadi 40 kali dari sebelumnya hanya 25 kali. Sementara untuk dana living cost tetap diberikan sebesar 1.500 riyal seperti tahun lalu yang akan digunakan jemaah haji untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

"Dengan demikian hanya lima hari yang tidak kami fasilitasi karena memang tidak memungkinkan adanya distribusi makanan, karena lalu lintas pada saat itu macet total. Proses loading-nya akan mengalami hambatan, dan makanan akan basi," jelasnya.

Para jemaah haji membawa payung untuk melindungi diri dari terik matahari, saat berkumpul untuk shalat di Masjid Namirah dekat Gunung Arafah, menjelang puncak ibadah haji, di Mekah, Arab Saudi, Kamis (31/8/2017). Tercatat sekitar 2,1 juta umat Muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.AFP PHOTO/KARIM SAHIB Para jemaah haji membawa payung untuk melindungi diri dari terik matahari, saat berkumpul untuk shalat di Masjid Namirah dekat Gunung Arafah, menjelang puncak ibadah haji, di Mekah, Arab Saudi, Kamis (31/8/2017). Tercatat sekitar 2,1 juta umat Muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Keempat, pada musim haji tahun ini, pemerintah juga menyediakan bumbu masakan Indonesia. Penggunaan bumbu masakan dan juru masak asal Indonesia untuk membantu jamaah untuk memperoleh komsumsi khas Indonesia. Selain untuk menjaga cita rasa kuliner khas Indonesia, hal tersebut juga membantu meningkatkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi.

"Bumbu masakan juga dari Indonesia, supaya cita rasanya asli Indonesia, karena jika bumbunya dari India atau Pakistan, maka pasti cita rasanya tidak sama. dalam syarat kontrak sudah disebutkan. Kemudian tahun depan, akan kita sesuaikan dengan menu kedaerahan sesuai dengan dari daerah mana jamaah yang bersangkutan berasal," katanya.

Begitu juga dalam bidang akomodasi, sistem sewa akomodasi satu musim penuh untuk sebagian hotel (52,02 persen jemaah) di Madinah. Selama ini sistem sewa akomodasi dilakukan dengan metode blocking time. Dengan begitu pemindahan jemaah dari Madinah dan Mekkah atau sebaliknya dapat dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan jemaah haji.

"Tahun ini ada yang kita sewa seluruhnya, ada yang blocking time, sehingga tidak lagi berebut dengan negara yang lain," ujarnya.

Baca juga: Isu Mogok Kerja Tak Pengaruhi Persiapan Penerbangan Haji 2018

Kemudian keenam, tanda khusus pada paspor dan koper serta penggunaan tas kabin. Hal ini berguna untuk memudahkan pengelompokan paspor dan koper jemaah haji. Apalagi, tanda warna ini juga sekaligus menunjukkan sektor atau wilayah hotel dan nomor hotel tempat tinggal jemaah.

Ketujuh, pengalihan porsi jamaah wafat kepada ahli waris. Sebelumnya porsi jemaah wafat tidak bisa dialihkan sehingga uangnya ditarik kembali oleh ahli waris yang bersangkutan, sehingga jika akan digunakan untuk mendaftar maka ahli waris terhitung dalam antrian baru.

"Kedelapan Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH). Pemerintah juga membentuk tim pertolongan pertama pada jemaah haji untuk membantu pelayanan kesehatan pada puncak haji, utamanya pada hari pertama melontar jumrah," ungkap Nizar.

Adapun inovasi kesembilan yakni dalam mempercepat penyiapan dokumen keberangkatan jemaah. Sebelumnya Kemenag hanya menunggu visa yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta sehingga tidak jarang prosesnya menjadi lebih lama.

"Makanya tahun ini pencetakan visa dilakukan Kemenag RI, biar tidak terlalu lama proses tunggunya," ucapnya.

Sementara kesepuluh, Konsultan ibadah untuk setiap sektor. Tidak hanya di kantor Daker Mekkah, konsultan ini diharapkan bisa bersinergi dengan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang sudah ada di tiap kloter.

Kompas TV Biro perjalanan haji, Maktour, menggelar kegiatan vaksinasi kepada para calon jamaah haji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com