Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Ini Cara Petani Bawang Merah Tetap Produktif saat Musim Hujan

Kompas.com - 16/07/2018, 13:43 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


PURBALINGGA, KOMPAS.com - Dahulu, petani bawang merah enggan menanam saat musim hujan.

Mereka enggan bila produksi nantinya tak sebanyak musim kemarau. Bahkan, sebagian petani enggan menanam karena takut gagal panen, seperti yang dialami petani bawang di Kabupaten Purbalingga.

Padahal kebutuhan bawang merah sebagai bumbu masak tak bisa ditunda. Setiap hari, bawang merah dibutuhkan sebagai barang konsumsi.

Akibatnya, kelangkaan bawang merah pun kerap terjadi. Harga bawang merah pun terkerek luar biasa.

Baca juga: Indonesia Kembali Ekspor Bawang Merah ke Singapura

Berbeda dengan dulu, petani bawang merah sekarang tak gentar menanam meski curah hujan tinggi.

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat mendampingi dan membina petani bawang merah dengan berkunjung ke sentra pengembangan maupun sentra penumbuhan bawang merah,

Para petani pun dikenalkan metode sungkup plastik atau rain shelter yang bisa diterapkan saat curah hujan tinggi.

Manfaat

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian Anton Prihasto mengatakan, sungkup plastik berfungsi mengatasi penyakit fusarium supaya tidak kena jamur, mampu menekan biaya tenaga kerja saat perawatan tanaman di musim hujan, dan biaya sanitasi lebih murah dan ekonomis.

Manfaat lainnya yakni mendukung penerapan budi daya ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan pestisida di lapangan, memastikan keberhasilan panen saat musim hujan, kelembaban terjaga, pupuk di lahan tidak mudah hilang akibat hujan, serta budi daya akan menjadi lebih ekonomis dan efisien.

Inovasi ini juga mampu mengurangi biaya produksi, mudah diterapkan dan sangat efisien, serta hasil produksi dengan sungkup jauh lebih tinggi dari tanpa sungkup saat produksi relatif stabil antar-musim dan serta harga jualnya lebih bagus saat off season," kata Anton.

Petani Purbalingga mencoba inovasi

Petani Kabupaten Purbalingga menggunakan metode sungkup plastik atau rain shelter agar bisa bertanam bawang merah saat musim hujanDok. Humas Kementan Petani Kabupaten Purbalingga menggunakan metode sungkup plastik atau rain shelter agar bisa bertanam bawang merah saat musim hujan

Untuk menumbuhkan daerah mandiri konsumsi khususnya bawang merah, Bambang (ketua kelompok tani Bangkit Lestari) Desa Pakuncen, Kecamatan Bogorsari, Kabupaten Purbalingga telah mencoba inovasi teknologi menggunakan metode sungkup plastik tersebut.

Saat curah hujan tinggi, tanaman bawang berpotensi terjangkiti penyakit layu yang disebabkan oleh jamur fusarium, atau yang biasa disebut petani Purbalingga sebagai Penyakit Inul.

Kelompok tani Bangkit Lestari pun mencoba menanam bawang merah varietas Bima Brebes dengan menggunakan sungkup plastik.

Dengan sungkup plastik, produksi yang dihasilkan oleh kelompok tani mencapai 10 sampai 12 ton/hektar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 Per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 Per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com