Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kaki Gunung Rinjani Penyangga Bawang Putih Nasional

Kompas.com - 16/07/2018, 15:44 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Hal yang sama ditambahkan oleh H.M. Idris Kepala Desa Sembalun Lawang, bahwa warga desa dan kelompok tani di wilayahnya sangat antusias dalam mengembangkan bawang putih.  

“Sejak tahun 1980-an bawang putih sempat berjaya, namun setelah itu redup lagi,” ujar dia.  

Dalam 3 tahun terakhir, petani semakin antusias dalam budi daya bawang putih.

Kelompok tani umumnya menanam varietas Sangga Sembalun dengan produktivitas rerata 12-15 ton/ha dengan harga panen basah Rp 13.000-Rp 15.000. Adapun harga benih siap tanam Rp 45.000 di tingkat petani.

“Dengan harga yang begitu bagus,  terus terang bisa mengangkat perekonomian di daerah kami dan tingkat kesejahteraan meningkat tajam. Hal ini bisa dilihat dari rumah ibadah seperti mesjid dan rumah penduduk sudah permanen dan roda perekonomian semakin membaik,” kata dia.

Perluasan pertanaman bawang putih

Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi Direktorat Jenderal Hortikultura bahwa Kabupaten Lombok Timur Agung Sunusi mengatakan, Sembalun merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih nasional yang mendapat perhatian prioritas.

“Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya luas tanam bawang putih khususnya di Kecamatan Sembalun yg menjadi salah satu lokasi terluas dan ideal untuk pertanaman bawang putih,” kata dia.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya di antaranya memfasilitasi bantuan berupa benih dan pupuk. Sejak 2017 hingga kini, telah dialokasikan pengembangan kawasan bawang putih seluas 3.442 ha.

Saat ini, Kabupaten Lombok Timur terus melakukan perluasan pertanaman bawang putih.

“Perluasan itu tidak hanya mengandalkan APBN namun dengan adanya kebijakan wajib tanam 5 persen bagi importir, semakin banyak petani yang bermitra dan menanam bawang putih guna mensukseskan swasembada bawang putih 2021,” ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com