Hal yang sama ditambahkan oleh H.M. Idris Kepala Desa Sembalun Lawang, bahwa warga desa dan kelompok tani di wilayahnya sangat antusias dalam mengembangkan bawang putih.
“Sejak tahun 1980-an bawang putih sempat berjaya, namun setelah itu redup lagi,” ujar dia.
Dalam 3 tahun terakhir, petani semakin antusias dalam budi daya bawang putih.
Kelompok tani umumnya menanam varietas Sangga Sembalun dengan produktivitas rerata 12-15 ton/ha dengan harga panen basah Rp 13.000-Rp 15.000. Adapun harga benih siap tanam Rp 45.000 di tingkat petani.
“Dengan harga yang begitu bagus, terus terang bisa mengangkat perekonomian di daerah kami dan tingkat kesejahteraan meningkat tajam. Hal ini bisa dilihat dari rumah ibadah seperti mesjid dan rumah penduduk sudah permanen dan roda perekonomian semakin membaik,” kata dia.
Perluasan pertanaman bawang putih
Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi Direktorat Jenderal Hortikultura bahwa Kabupaten Lombok Timur Agung Sunusi mengatakan, Sembalun merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih nasional yang mendapat perhatian prioritas.
“Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya luas tanam bawang putih khususnya di Kecamatan Sembalun yg menjadi salah satu lokasi terluas dan ideal untuk pertanaman bawang putih,” kata dia.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya di antaranya memfasilitasi bantuan berupa benih dan pupuk. Sejak 2017 hingga kini, telah dialokasikan pengembangan kawasan bawang putih seluas 3.442 ha.
Saat ini, Kabupaten Lombok Timur terus melakukan perluasan pertanaman bawang putih.
“Perluasan itu tidak hanya mengandalkan APBN namun dengan adanya kebijakan wajib tanam 5 persen bagi importir, semakin banyak petani yang bermitra dan menanam bawang putih guna mensukseskan swasembada bawang putih 2021,” ujarnya.