Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokok Masih Jadi Komoditas Terbesar Penyumbang Kemiskinan

Kompas.com - 16/07/2018, 16:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rokok kretek filter sebagai komoditi terbesar kedua penyumbang garis kemiskinan di Indonesia.

Hal itu diketahui dari profil kemiskinan per Maret 2018 yang diperlihatkan melalui Garis Kemiskinan (GK) menurut daerah perkotaan serta perdesaan.

"Secara nasional, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap GK pada Maret 2018 sebesar 73,48 persen. Ini menampakkan peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018).

Suhariyanto menjelaskan, ada tiga komoditas makanan terbesar yang memberi sumbangan terhadap kemiskinan, yakni beras, rokok kretek filter, serta telur ayam ras. Tiga komoditas ini merupakan penyumbang terbesar terhadap kemiskinan, baik yang terjadi di perkotaan maupun di perdesaan.

Beras tercatat menyumbang 20,95 persen terhadap kemiskinan di perkotaan dan 26,79 persen di perdesaan. Kemudian rokok kretek filter menyumbang 11,07 persen terhadap kemiskinan di perkotaan serta 10,21 persen di perdesaan.

Sementara telur ayam ras berkontribusi terhadap kemiskinan 4,09 persen di perkotaan serta 3,28 persen di perdesaan. Adapun komoditi berikutnya yang menyumbang terhadap angka kemiskinan di antaranya daging ayam ras, mi instan, hingga gula pasir di mana sama-sama didapati di perkotaan maupun perdesaan, namun hanya berbeda urutannya.

Adapun komoditi bukan makanan yang ikut memberi sumbangan terbesar untuk kemiskinan, baik di perkotaan dan perdesaan, adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, hingga perlengkapan mandi.

Secara keseluruhan, persentase kemiskinan Indonesia per Maret 2018 mencapai titik terendah sejak tahun 1999, yakni 9,82 persen atau setara dengan 25,95 juta penduduk miskin. Posisi ini berkurang 633,2 ribu orang dibanding posisi terakhir pada September 2017 sebesar 26,58 juta orang penduduk miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com