Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II akan "Up Grade" Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 16/07/2018, 17:29 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) akan melakukan up grade terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta untuk dijadikan sebagai low cost carrier terminal (LCTT).

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan hal itu dilakukan guna merespon permintaan dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya beberapa waktu lalu.

"Kemungkinan untuk terminal LCC itu bisa dengan dua cara. Satu, membangun bandara baru yang memang kategorinya terminal LCC atau meng-upgrade terminal existing menjadi terminal LCC. Nah, yang kami ingin lakukan di Soekarno-Hatta saat ini adalah meng-up grade dari non LCCT menjadi LCCT," ungkap Awaluddin di kantor pusat AP II, Tangerang, Senin (16/7/2018).

Namun demikian, Awaluddin mengatakan bahwa Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta secara tak langsung telah beroperasi sebagai LCCT.

"Terminal 1 sudah terjadi LCCT, Terminal 2 juga begitu. Itu yang pertama, nah kenapa sudah terjadi? Faktanya, kenyataanya sekarang semua penerbangan (low cost) Lion Group plus Citilink di Terminal 1," imbuh dia.

Walau begitu, Awaluddin menyatakan peningkatan atau up grading terminal-terminal di Bandara Soekarno-Hatta menjadi LCCT tetap bisa dilakukan. Terlebih saat ini Angkasa Pura II tengah menjalankan program revitalisasi terminal.

Dia pun meyakini bahwa upgrading dan revitalisasi terminal bisa dilakukan secara bersamaan apalagi usulan Menpar tersebut juga merupakan buntut dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna meningkatkan sektor pariwisata.

"Saya sendiri sudah dipanggil Menteri BUMN untuk kemudian mendesain konsep LCCT guna mendorong pariwisata. Jadi, kami melihat program ini bisa langsung kami sinkronkan bersamaan dengan revitalisasi terminal, jadi kita dapat blessing juga," imbuh Awaluddin.

Dengan demikian, lanjut Awaluddin, jika nanti revitalisasi dan upgrading rampung maka bakal ada perubahan dari sisi operasional pada terminal-terminal di Bandara-Soekarno Hatta.

"Maka kemungkinan nantinya untuk LCCT domestik ada di Terminal 1, LCCT domestik dan internasional ada di Terminal 2. Kemudian, bagaimana T3? T3 akan jadi full service carrier terminal. Bagaimana nanti rencana T4? maka itu akan akan diposisikan sebagai full service carrier terminal," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Menpar Arief Yahya menilai bahwa untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara maka bandara-bandara di Indonesia perlu memiliki LCCT.

"Saya sudah meminta kepada rekan-rekan dari Kemenhub untuk sesegera mungkin membangun low cost terminal," ujar Arief akhir Juni silam.

Keberadaan bandara berbiaya rendah dinilai akan mendorong perkembangan industri penerbangan hingga pariwisata.

Saat ini jumlah wisatawan dalam negeri yang berwisata ke pelosok Nusantara mencapai 275 juta kunjungan. Wisatawan yang datang ke Indonesia sebanyak 14 juta. Sedangkan wisatawan keluar Indonesia 70 persen atau setara 10 juta.

Keberadaan bandara berbiaya rendah dinilai Arief akan mendorong lebih baik lagi perkembangan industri penerbangan hingga pariwisata.

“Raja Ampat memang mahal karena dianggap sebagai destinasi premium untuk high end market. Untuk middle Anda bisa memilih Labuan Bajo sebagai nomor 2 the best diving spot in the world. Kita harus memilih destinasi wisata yang setara," tandas Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com