Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Beberkan Penyebab Harga Telur Ayam Melonjak di Pasaran

Kompas.com - 16/07/2018, 21:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membeberkan sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga telur dan daging ayam di pasaran.

Hal tersebut diungkapkan Enggar setelah melakukan pertemuan dengan para stake holder terkait dan juga para peternak ayam di Kantor Kemendag, Senin (16/7/2018).

Menurut Enggar, salah satu penyebab kenaikan harga telur dan ayam dikarenakan masa libur panjang Lebaran 2018.

"Dari sisi supply ke pasar sampai ke konsumen terjadi pengurangan yang juga diakibatkan karena masa libur panjang. Ternyata para pekerja di peternakan mau cuti panjang," ujar Enggar.

Selain itu, kata Enggar, faktor cuaca ekstrim juga menyebabkan kenaikan harga telur dan daging ayam. Sebab, akibat cuaca ekstrim tingkat produktivitas para peternak ayam menurun.

"Kita sepakat mengurangi kadar obat-obatan supaya lebih sehat, tapi lebih beresiko, resikonya tingkat kematian dan produktivitas. Ada cuaca ekstrim bisa kita saksikan di Dieng ada salju," kata Enggar.

Enggar mengungkapkan, kenaikan telur dan daging ayam tersebut terjadi sejak H-7 Lebaran 2018. Namun, pada tahun sebelumnya, sesudah lebaran haga akan kembali normal.

"Biasanya sesudah itu harga akan turun. Tapi terjadi anomali kenaikan harga. Nah faktor ini lah yang terakumulasi sehingga pasokan dan pendistribusian ini secara relatif terganggu. Dari gangguan ini ada potensi menikmati margin keuntungan dari pedagang," ucap dia.

Enggar pun mengakui kenaikan harga komoditas tersebut juga dipengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Mengenai dolar itu berdampak ke pakannya dan juga proyeksi atas DOC-nya. Itu ada kenaikan, tapi tidak besar," ujar dia.

Sebagai informasi, harga telur ayam ras negeri, di Pasar Pal Merah pada Jumat (13/7/2018), mencapai Rp 29.000.

Sementara di salah satu pasar modern di Ciledug, Tangerang, Minggu (15/7/2018), harga telur mencapai Rp 28.900 per kilogram.

Kenaikan harga telur ayam mencapai Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per kilogram dari harga normal sekitar Rp 22.000 sampai Rp 24.000.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+