Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Anjlok

Kompas.com - 17/07/2018, 06:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak anjlok pada Senin (16/72018) waktu setempat disebabkan munculnya perbincangan mengenai pelepasan cadangan minyak mentah global, serta data Dana Moneter Internasiona (IMF) yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, serta potensi pembebasan sanksi oleh Amerika Serikat kepada Iran.

Brent pun mencapai titik terendahnya dalam 3 bulan belakangan. Minyak mentah Brent untuk September turun 3,49 dollar AS atau 4,6 persen menjadi 71,84 dollar AS per barrel dalam perdagangan ICE Futures Europe. Angka tersebut adalah yag terendah sejak kontrak April lalu.

Sementara West Texas Intermediate untuk Agustus turun 2,95 dollar AS atau 4,2 persen menjadi 68,06 US dollar per barrel pada perdagangan New York Mercantile Exchange.

"Pasar berada pada posisi defensif karena adanya potensi pelepasan minyak dari cadangan global," ujar analis pasar senior di Price Futures Group Phil Flyn.

Baca juga: Korea Selatan Batasi Impor Minyak dari Iran

Dikutip melalui MarketWatch, pemerintah As sedang mempertimbangkan untuk membebaskan cadangan minyak strategis AS, meskipun tidak dalam waktu dekat.

"Pemerintah As berada di bawah tekanan akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), rata-rata kenaikan harga BBM hampir 16 persen sejak awal tahun ini," sebut analis di ING Bank.

Direktur Badan energi Internasional Fatih Birol juga menyebutkan adanya kemungkinan pelepasan cadangan minyak global jika pasokan minyak dunia terus merosot.

Adapun Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Jumat (13/7/2018), AS akan mempertimbangkan untuk meringkankan sanksi Iran kepada beberapa negara yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghentikan impor dari Teheran.

Pasar pun juga mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi global yang melambat. IMF menyebutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di kawasan mata uang Euro, Jepang, dan Inggirs. Eskalasi ketegangan perdagangan disebut sebagai ancaman terbesar bagi pertumbuhan ekonomi global.

Selain itu, pertemuan antara Donald Trump dengan Vladimir Putin juga menjadi hal penting di dalam pasar minyak dunia. Sebab, muncul ekspektasi bahwa Trump akan mendorong Rusia untuk meningkatkan produksi minyak.

Dalam konferensi pers, Putin menyebutkan, Rusia dan AS sebagai kekuatan utama dalam bidang minyak dan gas dapat bekerja sama dalam mengatur pasar Internasional.

Sebelumnya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) bersama dengan Rusia dan produsen minyak lain telah sepakat untuk meningkatkan produksi minyak mereka hingga 1 juta barrel per hari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com