Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor "Wait and See", Pasar Saham AS Variatif

Kompas.com - 17/07/2018, 07:22 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup variatif pada perdagangan Senin, (16/7/2018).

Dikutip melalui New York Times, S&P 500 mengalami penurunan seiring dengan anjloknya harga minyak yang menekan saham energi dan mengimbangi lonjakan dalam saham keuangan akibat laporan Bank of America yang menguat melebihi ekspektasi.

Indeks Dow Jones Industrial Avarage naik 44,95 poin atau 0,18 persen menjadi 25.064,36. Adapun S&P 500 terkoreksi 2,88 poin atau 0,1 persen menjadi 2.798,43. Sementara indeks Nasdaq Composite juga turun 20,26 persen atau 0,26 persen menjadi 7.805,72.

Turunnya indeks S&P 500 disebabkan merosotnya harga saham di 11 sektor utama mereka. Seperti saham Exxon Mobil yang turun 1 persen, juga Chevron yang turun 0,9 persen. Selain itu, Microsoft juga mengalami penurunan sebesar 0,5 persen.

Baca juga: Banyak Sentimen Positif, Pasar Saham Amerika Ditutup Hijau

Sementara saham-saham di sektor perbankan melaju di zona hijau, seperti Bank of America yang mengalami peningkatan sebesar 4,3 persen, serta Goldman Sachs yang meningkat 2,2 persen.

Meskipun, peningkatan di saham-saham perbankan tidak cukup untuk bisa mengangkat indeks saham S&P 500 yang sempat mencapai poin tertingginya dalam 5 bulan ini pada Jumat (13/7/2018) lalu.

Analis menilai, investor enggan untuk berdagang dalam jumlah besar menjelang laporan pendapatan banyak perusahaan yang dikabarkan akan dilakukan pada minggu ini.

Adapun analis juga telah memperkirakan, laba perusahaan-perusahaan AS akan meningkat 2,1 persen dari tahun lalu, berdasarkan data dari Thomson Reuters.

Selain itu, dari perusahaan-perusahaan yang telah melaporkan pendapatan mereka minggu lalu, 86,7 persen dapat melampaui ekspektasi, di atas rata-rata 75 persen pada 4 kuartal terakhir.

Sebagai informasi, harga minyak telah merosot lebih dari 4 persen akibat dibukanya kembali pelabuhan di Libya serta adanya potensi peningkatan pasokan oleh Rusia dan produsen minyak lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com