Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Masyarakat Lebih Pilih Merokok ketimbang Punya Rumah

Kompas.com - 18/07/2018, 12:45 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, mengendalikan inflasi merupakan salah satu cara pemerintah manurunkan angka kemiskinan.

"Inflasi tinggi membuat penambahan income seolah jadi kurang berarti. Nah jadi kuncinya adalah penanggulangan inflasi terutama pada komoditas yang berkontribusi paling besar pada pengeluaran keluarga miskin," ujar Bambang di kantornya, Selasa (17/7/2018).

Bambang menuturkan, komoditas utama yang perlu dikendalikan inflasinya bagi masyarakat pedesaan adalah beras.

"Beras sampai 27 persen, jadi intinya beras yang enggak boleh naik. Sekali naik pengaruhnya langsung 27 persen. Nomor duanya adalah makanan lain seperti sayur dan buah-buahan," ucap dia.

Selain komoditas pangan tersebut, kenaikan harga rokok merupakan salah satu faktor yang menyebabkan naiknya angka kemiskinan. Rokok kretek filter memberikan konstribusi mencapai 10,21 persen.

"Bukan berarti solusinya jangan naikan harga rokok, justru porsi rokoknya yang harus dikurangi," kata Bambang.

Menurut Bambang, kenaikan harga rokok lebih besar pengaruhnya dari harga perumahan untuk mempengaruhi kenaikan angka kemiskinan di masyarakat pedesaan.

"Orang-orang lebih care rokok dari pada punya rumah. Kamu lebih senang kena hujan dari pada enggak merokok," ucap dia.

Bambang menyebut, komoditas lain yang berpengaruh terhadap angka kemiskinan adalah bensin, telur ayam, gula pasir, mie instan, hingga daging ayam ras.

"Jadi kalau kita lihat salah satu permentasi kemiskinan adalah inflasi pada komoditas komoditas yang tadi. Memang harus ada di keluarga keluarga itu semacam belanja yang lebih produktif dan lebih sehat. Ini penyebabnya, nomor satu pengendalian inflasi," ujar dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rokok kretek filter sebagai komoditi terbesar kedua penyumbang garis kemiskinan di Indonesia.

Hal itu diketahui dari profil kemiskinan per Maret 2018 yang diperlihatkan melalui Garis Kemiskinan (GK) menurut daerah perkotaan serta perdesaan.

Ada tiga komoditas makanan terbesar yang memberi sumbangan terhadap kemiskinan, yakni beras, rokok kretek filter, serta telur ayam ras. Tiga komoditas ini merupakan penyumbang terbesar terhadap kemiskinan, baik yang terjadi di perkotaan maupun di perdesaan.

Secara keseluruhan, persentase kemiskinan Indonesia per Maret 2018 mencapai titik terendah sejak tahun 1999, yakni 9,82 persen atau setara dengan 25,95 juta penduduk miskin. Posisi ini berkurang 633,2 ribu orang dibanding posisi terakhir pada September 2017 sebesar 26,58 juta orang penduduk miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com