Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2018, BNI Raup Laba Rp 7,44 Triliun

Kompas.com - 18/07/2018, 17:24 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan laba sebesar Rp 7,44 triliun pada semester I 2018 ini. Angka tersebut meningkat 16 persen secara year on year (yoy) dari laba bersih semester I 2018 lalu yang berjumlah Rp 6,41 triliun.

Direktur Retail Banking BNI Tambok P Setyawati menyatakan, pertumbuhan laba bersih BNI tersebut lebih cepat dibandingkan pertumbuhan laba bersih di industri perbankan nasional yang per April 2018 mencapai 6,3 persen.

"Pertumbuhan laba bersih BNI tersebut ditopang oleh NII (Net Interest Income/Pendapatan Bunga Bersih) yang meningkat dari Rp 15,40 triliun pada Semester I Tahun 2017, menjadi Rp 17,45 triliun pada tahun 2018, tumbuh 13,3 persen lebih cepat dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan yang hanya mencapai 3,4 persen per April 2018," ujar Tambok ketika memberikan paparan Kinerja BNI Semester I 2018 pada Rabu, (18/7/2018).

Selain itu, pertumbuhan laba bersih BNI juga didukung realisasi Pendapatan Non Bunga yang tumbuh 9, 1 persen (yoy), yaitu dari Rp 4,65 triliun pada semester I 2017 menjadi Rp 5,08 triliun pada semester I 2018.

Baca juga: Lakukan Efisiensi, Laba BTPN Tumbuh 17 Persen di Semester I 2018

Pendapatan Non Bunga pada semester I 2018 didorong oleh peningkatan kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang tumbuh 8,7 persen (yoy) dan fee dari bank garansi  yang tumbuh (14,3) persen (yoy).

"Sedangkan sisanya dari pertumbuhan bisnis Consumer & Retail, antara Iain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,6 persen yoy, dan fee dari bisnis kartu yang tumbuh 7,1 persen (yoy)," lanjut Tambok.

Peningkatan laba pun mendorong perbaikan Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) dari 15,6 persen menjadi 16,5 persen.

Lebih lanjut Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menambahkan, pada semester I 2018, BNI mencatat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,5 persen, didominasi oleh dana murah (CASA) yang komposisinya mencapai 63,8 persen dari total dana yang terhimpun.

Ruang bagi BNI untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 87,3 persen pada semester I 2018 ini.

"Seluruh kondisi itu memberikan keyakinan bahwa BNI mempunyai likuiditas yang baik dan ruang yang cukup untuk melanjutkan ekspansi kredit pada Semester Il tahun 2018," sebut Baiquni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com