Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Ekspansi Kredit, BNI Andalkan Dana Murah

Kompas.com - 18/07/2018, 20:02 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (BNI) pada semester I tahun 2018 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 45,6 triliun atau 11,1 persen (yoy) dari posisi Rp 412,18 triliun pada semester I tahun 2017 menjadi Rp 457,81 triliun pada semester I tahun 2018.

Pada Semester I tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 13,5 persen, yaitu dari Rp 463,86 triliun pada Semester I Tahun 2017 menjadi Rp 526,48 triliun pada semester I Tahun 2018.

Dari total DPK tersebut, sebagian besar disumbang oleh komposisi rasio dana murah atau current account saving acount (CASA) yang mencapai 63,8 persen. BNI pun terus berupaya menggenjot CASA untuk mendukung ekspansi kredit.

"Dalam upaya menghimpun dana murah, BNI terus meningkatkan hubungan baik dengan institusi-institusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah, serta mengembangkan layanan digital banking," sebut Direktur Retail Banking BNI Tambok P Setyawati dalam paparan Kinerja BNI semester I tahun 2018, Rabu (18/7/2018).

Baca juga: Semester I 2018, BNI Raup Laba Rp 7,44 Triliun

Hingga saat ini, penambahan jumlah rekening BNI berada pada kisaran 11,1 juta. Sehingga, jumlah rekening BNI meningkat dari 27,9 juta rekening pada semester I tahun 2017 menjadi 39,0 juta rekening pada semester I tahun 2018.

Selain itu, pertumbuhan dana murah, juga strategi penurunan suku bunga deposito sebesar kurang lebih 46 basis poin sejak awal tahun 2018 dinilai mampu memperbaiki sumber dana bank (cost of fund).

"Cost of fund membaik menjadi 2,8 persen, di mana sebelumnya sepanjang tahun 2017 berada pada level 3,0 persen," lanjut Tambok.

Sebagai informasi, pertumbuhan kredit BNI tersebut sebagian besar disokong oleh kredit korporasi swasta yang meningkat 11,6 persen (yoy), terutama dikontribusi oleh industri Manufaktur, Transportasi, dan Komunikasi, Konstruksi, dan Perdagangan.

Adapun kredit kepada BUMN tumbuh 8,6 persen yoy. Kredit Segmen Kecil juga mencatatkan pertumbuhan yang baik yaitu 14,0 persen (yoy). Sementara untuk kredit Segmen Medium, BNI menjaga pada pertumbuhan yaitu 8,5 persen (yoy).

Tambok juga menambahkan, Payroll Ioan masih menjadi prioritas BNI dalam menumbuhkan segmen konsumer.

"Dimana pada Semester Pertama 2018, payroll Ioan mencatatkan pertumbuhan sebesar 50,8 persen (yoy). Pada Semester I Tahun 2018, Kartu Kredit dan BNI Griya (Kredit Pemilikan Properti) juga mencatatkan pertumbuhan yang membaik, masing-masing sebesar 5,5 persen dan 8,2 persen (yoy)," ujar Tambok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com