Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Rupiah Tak Lagi Liar hingga Obat Kanker Trastuzumab Tak DIjamin BPJS Kesehatan

Kompas.com - 19/07/2018, 09:23 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya sejauh ini berhasil meredam gejolak rupiah.

Mengomentari pergerakan rupiah yang mulai adem, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan bahwa saat ini rupiah telah menemukan keseimbangan baru. 

Berita rupiah yang tak lagi liar menjadi berita terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (18/7/2018). Berita lainnya adalah soal sepak terjang perusahaan aplikasi Go-Jek serta menurunnya angka kemiskinan.

Berikut lima berita populer dari Ekonomi Kompas.com sepanjang hari kemarin:

1. LPS: Rupiah Kita Sudah Tidak Liar Lagi...

Lembaga Penjaminan Simpanan ( LPS) menilai, upaya Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga hingga 100 bps terhitung akhir Juni 2018 berhasil menyeimbangkan kondisi rupiah di tengah kondisi global yang tidak stabil. Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyebutkan, dengan naiknya suku bunga BI tersebut, nilai tukar rupiah menemukan kondisi keseimbangan baru.

2. Sepak Terjang Go-Jek Disoroti Presiden HP Inc Asia Pasifik dan Jepang

Perusahaan teknologi asal Indonesia, Go-Jek, dibahas secara khusus oleh Presiden HP Inc Asia Pasifik & Japan Richard Bailey saat berpidato dalam HP Imagine, Rabu (18/7/2018). Menurut Bailey, Go-Jek merupakan salah satu startup yang mampu melakukan disrupsi dalam era revolusi industri 4.0. “Alih-alih hanya berfokus pada layanan transportasi, Go-Jek juga memasuki beberapa bisnis lainnya,” kata Bailey.

3. Ini Penyebab BPJS Kesehatan Hentikan Penjaminan Obat Kanker Trastuzumab

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan menghentikan penjaminan obat kanker Trastuzumab. Kepala Humas BPJS Kesehatan Nopie Hidayat tak menampik trastuzumab dihentikan penjaminannya karena harganya mahal. Namun, menurut dia, permasalahan harga bukan faktor utama obat tersebut dihentikan penjaminannya.

4. Resmi, Liquid Vape Kantungi Izin Bea dan Cukai

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan izin perdana berupa Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) ke beberapa pengusaha pabrik liquid vape. Dengan adanya izin tersebut, maka liquid vape mendapat "restu" dari pemerintah untuk diproduksi dan dijual secara bebas. Tanda liquid vape yang legal dipasarkan adalah yang memiliki pita cukai.

5. Ini Faktor Menurunnya Angka Kemiskinan Menurut Kepala Bappenas

Menteri Perancanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan beberapa faktor penyebab angka kemiskinan turun pada 2018 ini. Angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,82 persen pada tahun ini. Menurut Bambang, salah satu faktor adalah tepat waktunya bantuan sosial dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com