Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Nikel Ingin Buka Pabrik di KEK Sorong

Kompas.com - 20/07/2018, 22:41 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong tengah mengusahakan adanya pembangunan smelter nikel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong. Hal itu tak terlepas dari adanya perusahaan nikel yang ingin membuka pabriknya di sana.

Wakil Bupati Sorong Suka Harjono menyatakan, Pemkab Sorong saat ini telah fokus mempersiapkan segala sarana dan pra-sarana di KEK Sorong.

"Tentang regulasi termasuk persyaratan-persyaratannya maka harapan besar kami dari pihak investor bisa investasi ketika regulasinya sudah jelas dan status tanah juga sudah jelas. Untuk itu, keamanan, kenyamanan, dan sarana prasarana penunjang termasuk listrik dan air sudah mulai kami siapkan," ungkap Harjono saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Adapun hal krusial yang mesti disiapkan guna menyambut investasi perusahaan nikel tersebut adalah ketersediaan listrik. Harjono menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan listrik di KEK Sorong sudah cukup, tetapi perlu ditingkatkan untuk pengoperasian pabrik nikel itu.

Baca juga: Soal Tambang Nikel di Konawe, ESDM Sebut Antam Sudah Menangkan Kasasi

"Kami di sana pakai pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), bukan merupakan solar, tapi gas bumi. Kami punya penghasil gas bumi di sana. Kapasitas di kawasan itu sementara 17 megawatt. Untuk pabrik nikelnya saya pikir tergantung perkembangan perusahaan nanti umpama daya kita siapkan sekian-sekian, tetapi butuhnya enggak sesuai kan repot juga," papar Harjono.

Harjono pun berharap segala investasi termasuk pabrik nikel di KEK Sorong bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.

"Kami berharap mereka bisa mengelola apa yang kita harapkan untuk pertumbuhan ekonomi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Karena bagaimanapun Indonesia Timur adalah kawasan strategis untuk pertumbuhan dan pengembangan ekonomi," bebernya. 

Sementara itu, Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan belum mengetahui berapa nilai investasi pabrik nikel tersebut.

Dia menyatakan, dalam waktu dekat ini akan mengunjungi KEK Sorong dalam waktu dekat ini.

"Nanti saya mau ke sana. Itu kan ada investasi di sana, tapi belum tahu nilainya berapa. Yang pasti sih ratusan juta dollar AS ya," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com