Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Big Start Indonesia: Membangun Usaha Peralatan Outdoor untuk Menjalani Hobi Naik Gunung

Kompas.com - 22/07/2018, 11:33 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

"Sekarang kita ada jaket wind breaker yang sekaligus bisa dilipat dalam kantong, tas yang bisa difungsikan secara beragam kita sebut flexbag, dan sekarang juga lagi menjajal celana," ujar Kris.

Ingin Jadi Patokan

Kris menjelaskan, nama Uttara dipilih sebagai brand lantaran hobinya mendaki gunung dan kompas menjadi benda krusial yang harus selalu ada untuk menjadi penunjuk arah.

"Intinya kita ingin jadi patokanlah," ujar Kris.

Karena itulah, pangsa pasar dari produknya pun para pendaki pemula yang masih mencari-cari produk dengan kualitas bagus namun harga juga cukup kompetitif.

Hal itulah yang membuat Kris tak takut bersaing dengan produsen peralatan outdoor lain yang sudah memiliki nama besar.

"Kalau barang-barang saya kan technical, kalau saya bilang leisure gear. Sementara brand-brand besar itu untuk produk-produk hardware semacam carrier dan sejenisnya, kebetulan saat itu ada gap-nya," jelas Kris.

Saat ini, Kris mengaku omset yang bisa dia dapatkan dari usaha peralatan outdoor-nya sebesar Rp 60 juta per bulan.

Sementara untuk melakukan inovasi dan mengecek kelayakan produk biasanya dilakukan Kris sembari mendaki.

"Jadi kerja sambil menjalani hobi," ujar dia.

Bagi dia, tantangan terbesar dalam pemasaran produknya adalah mengedukasi para calon pembeli bahwa bahan parasut tipis andalannya cukup kuat.

"Rada repot tuh kalau jualan ini bahan tipis, orang nggak pede, edukasi ngajarin kalau tipis itu kuat PR sendiri sih," tukas Kris sembari terkekeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com