Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi Hingga Akhir Juli

Kompas.com - 22/07/2018, 16:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang tinggi di perairan Indonesia masih akan terjadi hingga akhir Juli 2018.

Diperkirakan, pada 23 sampai 28 Juli masih akan terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter hingga 6 meter.

"Puncak ekstrimnya diperkirakan terjadi pada 24-25 Juli 2018," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (22/7/2018).

Dwikorita menjelaskan, kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudra Hindia (barat Australia) atau disebut dengan istilah mascarene high memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia.

Baca juga: Menhub Minta Syahbandar Perketat Persyaratan Pelayaran

Hal ini dikarenakan kecepatan angin yang tinggi di sekitar wilayah kejadian mascarene  high di Samudra Hindia (barat Australia) dan terjadinya swell/alun yang dibangkitkan oleh mascarane  high menjalar hingga wilayah Perairan Barat Sumatra, Selatan Jawa hingga Perairan Sumba.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (22/7/2018).KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (22/7/2018).

Kondisi tersebut juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang hingga berkisar 4,0 meter hingga 6,0 meter di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.

"Secara umum masyarakat diperingatkan agar tetap waspada terhadap potensi kecelakaan laut akibat gelombang tinggi. Kami mengimbau agar masyarakat menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional," ucap dia.

Adapun prakiraan tinggi gelombang laut di perairan Indonesia pada 23-28 Juli 2018 sebagai berikut:

1. Tinggi Gelombang 1,25 meter-2,5 meter (Sangat Waspada) berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian timur, Perairan timur Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Perairan Kepulaua Kei-Kepulauan Aru, Perairan Kepulaua Babar, KepulauanTanimbar, Perairan barat Yos Sudarso, Laut Arafuru, dan Perairan Jayapura

2. Tinggi Gelombang 2,5 meter-4 meter (Berbahaya) berpeluang terjadi di Perairan Sabang, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, Perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Perairan selatan-Pulau Rote.

3. Pada 24 - 25 Juli 2018 berpeluang terjadi peningkatan tinggi gelombang menjadi 4 meter hingga 6 meter (Sangat Berbahaya) di Perairan Sabang, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com