Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Daging Celeng Ilegal Ditahan Karantina Cilegon

Kompas.com - 22/07/2018, 19:28 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


CILEGON,  KOMPAS.com - Aksi penyelundupan daging celeng asal Sumatera menuju Jawa kembali ditemukan setelah sudah 2 tahun terakhir tidak terjadi.

Jumlah daging celeng yang diselundupkan pun tergolong besar dan menggunakan modus baru.

“Biasanya diselundupkan sebagai barang bawaan di bus, kali ini dalam jumlah besar 4 ton 637 kilo dibawa dengan mobil box, dikamuflase dengan ditutup buah serta daun pisang,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Drh Raden Nurcahyo dalam pernyataan tertulis, Minggu (22/7/2018).

Penangkapan ini merupakan hasil kerja dari Tim Kolaborasi Intelejen Karantina, InteleQ yang tersebar di beberapa unit pelaksana teknis, masing-masing Cilegon, Lampung, serta diperluas ke Jambi, Palembang, Pekanbaru, dan Padang hingga ke daerah penampung daging celeng ini di Yogyakarta, Semarang, dan Solo.

Baca juga: Jelang Lebaran, Waspada Adanya Peredaran Daging Celeng

Ada tiga pelanggaran dalam hal kasus penyelundupan daging celeng ini, yakni:
1. Pelanggaran terhadap UU No 16/92 tentang Karantina Hewan, Tumbuhan, dan Ikan.
2, Pelanggaran terhadap hak konsumen untuk mendapatkan pangan yang sehat dan terjamin halal.
3. Pelanggaran soal aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

Menularkan penyakit

Raden mengatakaan, saat daging celeng telah sengaja dicampur dengan produk lain maka soal kehalalan menjadi perhatian penting.

“Seperti kita ketahui bahwa celeng ini hidup liar dan tidak ada yang dapat menjamin higiene dan sanitasinya saat pengolahan daging,” ujar dia.

Celeng juga dapat menularkan penyakit ke manusia seperti influenza. Bahkan, bakteri yang terdapat pada kulit celeng dapat menyebabkan ruam ruam di kulit yang disebut diamond skin disease.

Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon membongkar aksi penyelundupan daging celeng dari Sumatera menuju Jawa sebanyak 4 ton pada Juli 2018Dok. Humas Kementan Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon membongkar aksi penyelundupan daging celeng dari Sumatera menuju Jawa sebanyak 4 ton pada Juli 2018

“Saat daging celeng diolah secara tidak sempurna dan dicampur dengan bahan lain menjadi kornet, bakso, atau sosis dapat menyebabkan ancaman penyakit sistiserkosis yang bersifat zoonosis dan dapat menyerang hingga ke otak manusia.” katanya.

Secara terpisah, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani drh Agus Sunanto mengatakan, daging ini mengandung cyste yang sangat tinggi dan berbahaya bagi manusia.

“Kami pun pernah menjajagi daging celeng yang memang banyak di Sumatera, ditawarkan untuk kebun -kebun binatang pun ditolak, karena kandungan cyste tinggi dan sangat berbahaya,” jelasnya.

Daging ditahan

Raden menegaskan, penanganan secara cepat terhadap daging celeng ilegal ini pun dilakukan oleh tim pengawasan dan penindakan Karantina Cilegon dengan mengamankan mobil box pembawa dari Dermaga 5, pemeriksaan fisik dan laboratorium dengan pengujian cepat (Fast Pig Test) untuk uji identifikasi species dan hasilnya positif daging babi.

Saat ini, daging tersebut diamankan di cold storage untuk proses hukum lebih lanjut.

Untuk itu, pengawasan arus produk pertanian menjadi hal yang utama bagi jajaran Karantina Pertanian yang tersebar di seluruh pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di wilayah Indonesia.

“Tentu saja peran masyarakat dalam hal melaporkan saat melalulintaskan produk pertanian menjadi hal utama, agar bahan pangan terjamin, sumber daya alam terjaga serta daya saing produk pertanian kita untuk ekspor menjadi meningkat,” ujar Raden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com