Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Akan Kembangkan Bandara Banyuwangi Jadi "Low Cost Carrier Airport"

Kompas.com - 23/07/2018, 09:39 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) berencana mengembangkan Bandara Banyuwangi menjadi low cost carrier airport (LCCA). Hal itu dilakukan untuk mendukung target 20 juta turis mancanegera pada 2020 yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Direktur Utama Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, dengan segala potensinya yang ada, Bandara Banyuwangi bakal bersinergi dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Lombok Praya sebagai segitiga pintu masuk turis asing.

"Selain itu, dengan pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier yang naik 55 persen per tahun atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7 persen, maka pengembangan LCCA dan konsep Tourism Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur," ungkap Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/7/2018).

Adapun peningkatan fasilitas dan layanan telah disiapkan AP II untuk pengembangan Bandara Banyuwangi tersebut.

Baca juga: Terminal 2 Bandara Soetta Akan Dikhususkan untuk Maskapai Berbiaya Rendah

Menurut Awaluddin, penebalan landasan atau overlay runway yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56 bakal dilakukan di Bandara Banyuwangi. Dengan begitu, maka nantinya Bandara Banyuwangi bisa mengakomodir pesawat tipe Boeing 737-8 NG, 737-9 ER, dan Airbus 320.

"Peningkatan fasilitas lainnya dilakukan dengan memperluas apron dari sebelumnya berkapasitas tiga pesawat dengan luas 16.200 meter persegi menjadi sembilan pesawat dengan luas 34.000 meter persegi. Kemudian juga perpanjangan dan pelebaran landasan menjadi 2.500x45 meter persegi dari sebelumnya hanya 2.250x30 meter persegi," jelas Awaluddin.

Awaluddin menambahkan, AP II juga berencana bakal menambah luasan area parkir Bandara Banyuwangi menjadi 5.000 meter persegi yang mampu menampung 260 kendaraan. Saat ini luas area parkir di sana hanya 2.000 meter persegi dengan kemampuan menampung 80 unit kendaraan.

Penambahan luas juga bakal dilakukan di terminal penumpang. Saat ini terminal penumpang di Bandara Banyuwangi memiliki luas 7.000 meter persegi yang mampu memuat 700.000 pax per tahun.

Setelah ditingkatkan, terminal penumpang Bandara Banyuwangi bakal memiliki total area seluas 20.000 meter persegi. Dengan luas tersebut, terminal penumpang tersebut bisa memuat 2 juta pax per tahun.

"Untuk lima kegiatan peningkatan fasilitas dan layanan itu, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event tahunan Meeting IMF-World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018," terang Awaluddin.

Di sisi lain, Awaluddin juga menegaskan bahwa AP II telah memiliki rencana menjadikan Bandara Banyuwangi sebagai bandara internasional.

"Usulan atau rencana ini tak terlepas dari adanya permintaan beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com