Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2020, Sinar Mas Targetkan Asal-usul Semua Pasokan Sawit Diketahui

Kompas.com - 23/07/2018, 19:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - PT Sinar Mas Agribusiness and Food menyatakan telah mencapai 100 persen tingkat kemamputelusuran hingga ke kebun (traceability to plantation/TTP) kelapa sawit untuk kebutuhan pabrik milik perusahaan. Target ini telah tercapai pada 2017.

"Setelah menyelesaikan TTP untuk pabrik milik kami sendiri di 2017, masih ada pekerjaan besar yang menanti untuk memetakan rantai pasok dari 427 pemasok independen lainnya, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai kemamputelusuran hingga ke perkebunan di 2020," kata Head of Downstream Sustainability Development Sinar Mas Agribusiness and Food Daniel A Prakarsa dalam pernyataannya, Senin (23/7/2018).

Daniel menuturkan, pada akhir 2017 lalu perusahaan telah mencapai TTP 100 persen bagi 44 pabrik milik sendiri. Dengan demikian, 39 persen dari total rantai pasok perusahaan dapat ditelusuri.

Menurut Daniel, pencapaian ini berarti perusahaan bisa menjangkau lebih dari 70 pemasok yang membeli dari sekitar 11.000 petani swadaya yang mengelola sekira 40.000 hektar perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: Pada 2017, Ekspor Minyak Sawit Indonesia Mencapai Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Adapun target 100 persen kemamputelusuran hingga ke perkebunan pada 2020 mendatang dilakukan dengan sejumlah upaya.

Salah satunya dengan melibatkan petani dan bekerja sama dengan jejaring para mitra untuk mendukung pemasok independen melaksanakan proses penelusuran dan verifikasi.

Mitra tersebut antara lain Koltiva, Geotraceability, dan Neste. Koltiva, misalnya, hingga kini sudah mendaftarkan 16 agen minyak kelapa sawit, memetakan dan melakukan verifikasi 9.105 hektar perkebunan yang dimiliki atau dikelola 4.168 petani.

"Mereka juga memberikan informasi untuk meningkatkan produksi (petani), praktik-praktik pertanian dan cara hidup, dan mendukung akses ke rantai pasok internasional," sebut Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com