Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Pemerintah Ajak "Stakeholder" Kembangkan Bisnis Penerbangan Nasional

Kompas.com - 24/07/2018, 21:31 WIB
Kurniasih Budi

Editor


TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso mengajak semua stakeholder penerbangan nasional untuk mengembangkan industri penerbangan nasional.

Dengan begitu, sektor penerbangan nasional dapat bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.

“Kita sekarang sudah dikenal oleh dunia dengan tingkat keselamatan penerbangan yang tinggi. Untuk itu mari kita manfaatkan opportunity ini sehingga bisa mengembangkan bisnis penerbangan nasional dan pada akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia,” ujar Agus saat coffee morning and breakfast meeting sektor Perhubungan Udara di Indonesia AirAsia Red House Tangerang, Selasa (24/7/2018).

Agus juga meminta para stakeholder untuk bekerja sama menjaga dan mengembangkan keselamatan dan keamanan penerbangan nasional yang sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi ini.

Baca juga: Council President Certificate untuk Penerbangan Indonesia

“Saya berpesan pada para stakeholder baik itu operator, regulator, dan masyarakat agar pencapaian kita yang sudah tinggi ini dipertahankan,” ujarnya.

Untuk itu, Indonesia harus memiliki rencana untuk continuing airworthines. Menurut dia, regulator harus tetap mempertahankan oversight dan surveillance. Sementara, operator harus tetap mematuhi aturan dan standar prosedur operasi masing-masing yang sudah ditetapkan.

“Karena nyawa manusia itu tak ternilai harganya,” kata dia.

Sinergi

Tak cuma itu, Agus mengajak regulator dan operator mempererat hubungan agar bisa saling bekerja sama.

Menurutnya, continuing airworthines hanya bisa dilakukan dengan baik jika antara regulator dengan operator terjalin hubungan yang harmonis.

Dengan begitu, kedua pihak bisa saling menukar pengalaman dan membuat solusi strategi serta kerja sama yang bagus.

“Regulator hendaknya tegas menegakkan regulasi, namun juga berdiskusi teknis dengan para operator dan bertukar pikiran untuk penyempurnaan terhadap masalah teknis yang terkait dengan pesawat terbang, bandara, controlling navigation dan sebagainya dengan operator manufacture penerbangan dan masyarakat,” kata dia.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Penerbangan Sipil Indonesia Gandeng ICAO

Para pihak juga bisa saling berbicara bersama mengenai perkembangan bisnis dan industri penerbangan nasional ke depannya.  

“Sehingga penerbangan nasional bisa berjalan berkelanjutan secara selamat, aman dan nyaman serta taat terhadap aturan yang berlaku,” ujar Agus.

Keselamatan penerbangan Indonesia

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso saat coffee morning&breakfast meeting di Tangerang, Selasa (24/7/2018Dok. Humas Ditjen Hubud Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso saat coffee morning&breakfast meeting di Tangerang, Selasa (24/7/2018

Saat ini, penerbangan nasional Indonesia mempunyai kesempatan yang sangat besar.

Hal ini dilatarbelakangi adanya pengakuan internasional terhadap keselamatan penerbangan oleh tiga otoritas penerbangan paling berpengaruh di dunia, yaitu Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), FAA Amerika, dan EASA Uni Eropa sampai dengan sukses mencabut Larangan terbang ke Eropa.

Dengan pengakuan tersebut, saat ini penerbangan Indonesia sudah menduduki tempat dalam jajaran elite penerbangan dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com