Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Rupiah Terus Melorot, Merugikan ataukah Menguntungkan?

Kompas.com - 25/07/2018, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang beberapa tahun ini macet di level 5 persen.

Untuk mendapatkan analisis yang lebih menyeluruh tentang dampak ekonomi pelemahan rupiah, kita harus melihat pergerakan rupiah di dalam indeks real effective exchange rate (REER).

Indeks REER tidak cuma melihat nilai tukar nominal rupiah terhadap dollar AS. Lebih dari itu, REER indeks melihat pergerakan rupiah secara rata-rata terhadap beberapa mata uang penting dari negara-negara yang menjadi mitra dagang Indonesia, seperti dollar AS Amerika, yuan, euro, dan yen.

Di samping itu, REER indeks juga melihat dampak inflasi domestik maupun luar negeri terhadap posisi dagang Indonesia.

Kesimpulan bahwa Indonesia akan lebih kompetitif dalam perdagangan dunia, baru bisa kita dapatkan bila rupiah tidak cuma menurun terhadap dollar AS, tapi juga menurun secara indeks REER.

Dalam hal ini, data dari global makro ekonomi database CEIC menunjukkan ada penurunan di dalam rupiah REER indeks pada periode April 2017 sampai Maret 2018.

Sekarang kita benar-benar dapat mengambil kesimpulan bahwa pelemahan rupiah akan baik untuk posisi perdagangan dan ekonomi Indonesia.

Secara singkat, melemahnya rupiah adalah satu hal yang positif untuk ekonomi Indonesia.

Namun, kita harus berhati-hati dengan dampak-dampak negatif lainnya bila rupiah terus merosot.

Rupiah yang terus merosot akan menambah beban utang bagi pemerintah, mengingat sebagian utang Indonesia ada di dalam bentuk mata uang asing.

Turunnya nilai tukar rupiah yang berkelanjutan juga akan menyebabkan kenaikan laju inflasi dengan semakin mahalnya ongkos produksi, khususnya untuk produksi yang memakai bahan baku impor.

Pada akhirnya Bank Indonesia harus mengambil pilihan berat untuk lagi-lagi menaikkan suku bunga demi meredam kenaikan laju inflasi di Indonesia, dan memberikan stimulus untuk menaikkan rupiah.

Prospek rupiah ke depan?

Akan sangat mungkin pada pengujung tahun ini untuk rupiah semakin jatuh ke level Rp 15.000 per dollar AS.

The Fed tetap akan meneruskan aksinya untuk menaikkan suku bunga di Amerika. Isyarat-isyarat yang ada menunjukkan bahwa akan ada kenaikan suku bunga dua kali lagi di Amerika tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com