Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Fotonya Dipasang di Bungkus Rokok Protes

Kompas.com - 25/07/2018, 07:45 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi Anda para perokok tampaknya sudah tidak asing lagi dengan foto pria yang merokok sambil menggendong bayi.

Pria yang ada di foto dalam bungkus rokok itu adalah Dadang Mulya (42). Warga Desa Pancalang, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, itu memprotes pencantuman fotonya dalam bungkus rokok itu.

Pasalnya, Dadang mengaku tak pernah memberikan izin tentang pencantuman fotonya itu.

"Saya yakin itu foto saya meski banyak yang meragukannya," kata Dadang Mulya kepada Tribun Jabar, Selasa (24/7/2018).

Dadang mengaku masih ingat betul foto tersebut diambil pada 2012. Kala itu, ayah empat anak itu tengah menonton pertandingan sepak bola di desanya.

Ia mengatakan, saat itu dihampiri seorang sales rokok. Sales itu memintanya berpose mengembuskan asap rokok sambil menggendong anak keduanya yang bernama Rizki Indriawan (6).

Selanjutnya seorang pria dari dalam mobil Carry memotretnya.

"Di mobil itu ada empat orang pria, yang memotret saya duduk di belakang, kaca mobilnya dibuka," ujar Dadang Mulya.

Awalnya, pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu tak mengerti tujuan diambilnya foto itu. Namun, beberapa waktu kemudian ia terkejut melihat foto dirinya dimuat di bungkus rokok.

Dadang sendiri merupakan perokok aktif sehingga langsung tahu itu adalah fotonya.

"Saya enggak menuntut apa-apa, hanya minta perhatian dari perusahaan ataupun pemerintah atas dimuatnya foto saya ini," kata Dadang Mulya.

Ia mengaku sempat mengadukan dan mewakilkan pengurusan permasalahan itu kepada pengacara pada Senin (23/7/2018).

Namun, ia mencabutnya perhari ini karena tidak ingin mempermasalahkannya. Dadang hanya ingin ada perhatian meski sedikit dari pihak terkait.

 

Berita ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Pria dalam Foto di Bungkus Rokok Itu Ternyata Warga Kuningan, Protes Fotonya Dimuat Tanpa Izin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com