Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: Pangsa Aset Keuangan Syariah Indonesia Masih Terlalu Kecil

Kompas.com - 25/07/2018, 18:08 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menargetkan untuk menjadi salah satu pusat ekonomi syariah pada masa depan. Namun, sampai saat ini, pangsa aset keuangan syariah di Indonesia masih jauh dari cita-cita tersebut.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa perkembangan keuangan syariah di Indonesia masih belum terlalu baik walaupun menunjukkan adanya dalam kurun waktu dua tahun ke belakang.

"Aset keuangan syariah Indonesia memang naik dari 47,6 juta dollar AS pada 2016 menjadi 81,8 juta dollar AS per tahun 2017 atau meningkat dari peringkat 9 menjadi peringkat ke 7 dunia. Namun pangsanya baru 8,4 persen terhadap keuangan secara nasional," kata Darmin di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Darmin menyebutkan, masih kecilnya pangsa keuangan syariah juga terlihat kecilnya peranan perbankan.

Baca juga: Menko Darmin: Indonesia Potensial Jadi Pemain Kunci Ekonomi Syariah Global

Dalam catatannya, saat ini pangsa pasar terhadap perbankan nasional baru sebesar 5,7 persen di industri ekonomi syariah.

"Sementara lainnya juga punya pola yang sama dalam industri keuangan syariah nasional. Asuransi syariah, dana pensiun syariah, lembaga pembiayaan syariah, dan lembaga jasa keuangan syariah lainnya pangsa pasarnya kira-kira 4,7 persen terhadap IKNB nasional," jelas Darmin.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menambahkan bahwa aset perbankan syariah Indonesia hanya mencapai lima persen sedangkan Malaysia sudah sampai level 20 persen.

"Ada suatu periode di mana sulit sekali aset dari perbankan syariah melewati 5 persen dan jika dibandingkan aset perbankan syariah Malaysia yang sudah 20 persen. Secara presentase kita jauh di bawah," imbuh Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com