Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perry: Neraca Transaksi Berjalan Tahun Ini Berat, Tekornya Tambah Besar

Kompas.com - 25/07/2018, 23:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi defisit transaksi berjalan tahun ini akan makin besar. Hal itu disebabkan salah satunya dari upaya untuk menggenjot ekspor belum bisa mengimbangi bahkan melampaui pertumbuhan impor yang jauh lebih tinggi dalam neraca perdagangan Indonesia.

"Kalau lihat neraca perdagangan barang dan jasa yang sering kita sebut neraca transaksi berjalan, terus terang ini berat. Tekornya tambah besar," kata Perry saat membuka diskusi di Sarasehan Nasional menjelang Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bank Indonesia, Rabu (25/7/2018) malam.

Perry menyebutkan, dari sisi ekspor sejauh ini sudah cukup baik, bahkan semua pemangku kepentingan telah mengupayakan untuk peningkatan ekspor semaksimal mungkin. Namun, di satu sisi kenaikan impor juga tidak kalah tinggi yang mengakibatkan defisit transaksi berjalan akan semakin melebar.

"Kalau tahun lalu hanya 17,5 miliar dollar AS, tahun ini bisa kemungkinan 25 miliar dollar AS atau lebih," tutur Perry.

Baca juga: Menperin: AS Ancam Indonesia untuk Kurangi Defisit Perdagangan

Pelebaran defisit transaksi berjalan yang diprediksi di antaranya didorong oleh ketidakpastian kondisi perekonomian global, perang dagang, hingga kenaikan suku bunga acuan di AS. Hal itu menyebabkan devisa yang masuk dalam bentuk investasi portofolio terhitung masih sangat rendah.

Kondisi ini berbeda dibanding tahun lalu,  karena jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) cukup baik dan arus modal asing dalam bentuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) maupun saham masih besar. Sehingga, Perry menilai penting untuk segera merealisasikan penerimaan devisa dari sektor pariwisata guna mengendalikan defisit transaksi berjalan.

"Koordinasi pemerintah pusat dan daerah adalah memang untuk mendorong pariwisata, saya kira itu jadi sangat penting. Mendorong berbagai ekspor, mengurangi impor," ujar Perry.

Cadangan devisa hingga 30 Juni 2018 tercatat sebesar 119,8 miliar dollar AS. Posisi cadangan devisa akhir Juni masih lebih rendah dibanding akhir Mei 2018 sebesar 122,9 miliar dollar AS.

Adapun posisi cadangan akhir Juni setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kondisi tersebut dinilai masih di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com