Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Facebook Anjlok 20 Persen karena Pertumbuhan Pengguna Melambat

Kompas.com - 26/07/2018, 10:08 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham Facebook anjlok hingga 20 persen pada sesi penutupan perdagangan Rabu (25/7/2018) waktu setempat.

Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg ini mencatatkan perlambatan pertumbuhan pengguna sekaligus memberikan peringatan mengenai pertumbuhan pendapatan yang akan melambat dengan cepat dalam waktu dekat.

Sebelum laporan penghasilan kuartal II tahun 2018 ini, harga saham Facebook sempat menyentuh rekor tertingginya yakni 217,5 dollar AS per lembar saham. Namun angka ini pun menyusut menjadi 172 dollar AS per lembar saham.

Sehingga, bisa dikatakan kapitalisasi pasar Facebook turun hingga 123 miliar dollar AS. Dalam hitungan 2 jam, Facebook kehilangan nilai lebih dari yang pernah terjadi pada sebagian besar start up bahkan perusahaan publik.

Hal ini disebabkan, pengguna facebook hanya tumbuh sekitar 1,54 persen pengguna secara bulanan, padahal pada kuartal sebelumnya pengguna facebook tumbuh hingga 3,42 persen setiap bulannya.

Anjloknya pertumbuhan pengguna dalam waktu yang sangat ini akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan Facebook secara keseluruhan.

Facebook memperhitungkan, di Eropa terjadi penurunan jumlah pengguna dari 377 juta menjadi 376 juta pengguna setiap bulan. Sementara di Amerika Serikat dan Kanda angka tersebut tertahan pada 241 juta pengguna.

Pengguna dari kedua negara tersebut adalah yang paling menguntungkan dari Facebook, dengan masing-masing mampu menghasilkan 25,91 dollar AS per pengguna di Amerika bagian utara, dan 8,75 dollar AS di Eropa.

Jika pertumbuhan di kedua wilayah tersebut terhenti atau bahkan jatuh, maka pertumbuhan pengguna di wilayah lain di dunia yang begitu cepat, namun hanya menghsilkan 1,91 dollar AS per pengguna tidak akan dapat mengimbangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com