Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Tanamduit, BNP Paribas Kembangkan Kanal Distribusi Online

Kompas.com - 26/07/2018, 19:34 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT BNP Paribas Partners (BNP Paribas IP) mengembangkan kanal distribusi reksa dana secara online dengan mengandeng platform digital tanamduit yang dikembangkan oleh PT Star Mercato Capitale.

Presiden Direktur BNP Paribas IP Vivian Secakusuma mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan investor melalui perluasan akses reksa dana di Indonesia.

"Kami menyadari akses financial untuk investasi perlu untuk diperluas agar dapat lebih luas dan memudahkan investasi. Salah satunya melalui dengan jalur distribusi online," ungkap , di Kantor BNP, Jakarta, Kamis (26/7).

Lebih lanjut, Vivi menjelaskan semenjak tanggal 12 Juli lalu BNP Paribas memiliki 5 produk yang telah di jual di tanamduit. Rencananya, BPSParibas pun juga akan menjual produk reksadana dalam mata uang dolar AS melalui platform tanamduit ini.

Baca juga: Invisee Luncurkan Fitur Zakat Reksa Dana

"BNP Paribas IP akan menjadi yang pertama kali menawarkan reksa dana dalam mata uang dolar AS di saluran distribusi online. Untuk kapan waktunya nanti lebih lanjut akan diumumkan kembali, saat ini yang sudah ada produk rupiah," katanya.

Sebagai informasi, BNP Paribas IP telah memasarkan produk reksa dana melalui saluran distribusi online sejak tahun 2013.

Berdasarkan data digital di Indonesia per Januari 2018, BNP Paribas memiliki total dana kelolaan dan advis sebesar Rp27,82 triliun.

Disisi lain, Direktur Pengembangan Bisnis tanamduit Muhammad Hanif mengatakan infrastuktur untuk pemasaran masih dalam proses persiapan. Diharapkan, produk ini sudah dapat dipasarkan dalam waktu dekat.

"Ada beberapa hal teknis yang sedang disipkan. Kami mau make sure secara teknis, agar dari awalnya sudah lancar dan menyenangkan," ungkapnya.

Hanif pun menuturkan, hingga pertengahan Juni 2018 ini, pengguna aktif dari fitur tanamduit berjumlah 2500 user. Dirinya berharap, dengan semakin mudahnya akses yang untuk menggunakan layanan ini melalui sistem operasi Android dan iOS, pengguna layanan aplikasi tanamduit bisa mencapai puluhan ribu hingga akhir tahun ini.

"Pertumbuhan yang cepet beberapa bulan terakhir setelah ada aplikasi ini (tanamduit) di android dan IOS. Targetnya di angka puluhan ribu account/user," ucapnya.

Adapun nominal minimun untuk menanamkan reksa dana di tanamduit sebesar Rp10.000 untuk produk reksadana rupiah. Sedangkan untuk reksadana mata uang dollar AS nantinya memiliki jumlah transaksi minimum sebesar 10.000 dollar AS atau setara dengan Rp 140 juta (kurs 1 dollar AS = Rp 14.000).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com