Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Potensi Produk Lokal Bersaing di Platform "E-Commerce"

Kompas.com - 26/07/2018, 21:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Porsi produk lokal yang berbasis sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di platform e-commerce terhitung masih kecil.

Produk yang dominan justru adalah barang-barang impor, sehingga hal ini dilihat sebagai tantangan sekaligus peluang karena belum banyak pemain lokal yang masuk dalam tataran tersebut.

"Kalau dalam persentase, mungkin tidak lebih dari 30 persen yang sudah ada di Blibli.com. Artinya belum mendominasi dari produk yang bukan lokal," kata Senior Marketing Communication and Public Relation Manager Blibli.com, Lani Rahayu, saat Media Gathering "The Big Start Indonesia" Season 3 di Yogyakarta, Kamis (26/7/2018).

Menurut Lani, produk lokal yang berasal dari pelaku UMKM sebenarnya ada banyak dan memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk luar.

Baca juga: Jokowi Minta Koperasi Manfaatkan Medsos hingga E-Commerce

Namun, mereka belum banyak yang mengembangkan bisnisnya sehingga bisa nampak di permukaan, khususnya di platform online sebagai industri yang pertumbuhannya signifikan beberapa tahun belakangan.

Khusus di Blibli.com, produk dari pelaku UMKM yang diajak kerja sama akan dikurasi terlebih dahulu supaya bisa bersaing dengan pemain lain.

Sejumlah hal yang penting harus diperhatikan adalah seberapa besar nilai jual produk tersebut, keunikan yang dimiliki, hingga apakah aman jika dikirim ke berbagai daerah.

"Hal yang penting (jualan) di e-commerce adalah pengusahanya harus membuat cerita, memberikan identitasnya. E-commerce itu tidak berhadapan langsung antara penjual dan pembeli, sehingga produk-produk itu harus bisa bercerita," tutur Lani.

Kompetisi produk lokal

Salah satu cara menjaring pelaku UMKM yang mengusung produk lokal adalah melalui The Big Street Indonesia.

Acara ini merupakan kompetisi pencarian pengusaha kreatif muda yang wajib memiliki minimal dua produk lokal dan sudah berjualan selama satu tahun.

Peserta The Big Start Indonesia nantinya akan diajarkan bagaimana menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.

Para peserta yang berkompetisi juga akan didampingi hingga mereka bisa menjual barangnya melalui Blibli.com.

Baca juga: Pemanfaatan E-Commerce di Kalangan Perempuan Masih Rendah

"Secara otomatis, peserta yang join di TBS (The Big Start) akan jadi partner seller di Blibli.com. Kami sebutnya merchant partner," ujar Lani.

Pendaftaran The Big Start Indonesia Season 3 sudah dibuka sejak 20 Juni hingga 31 Agustus 2018 dan dapat dilakukan dengan mengakses thebigstart.blibli.com.

Pemenangnya akan mendapatkan hadiah berupa modal usaha dengan total Rp 1,1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com