Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Beranjak Turun ke Rp 26.000 per Kilogram

Kompas.com - 27/07/2018, 10:39 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga telur ayam perlahan mulai turun dari waktu sebelumnya yang sempat menyentuh Rp 29.000-Rp 30.000 per kilogram.

Seperti halnya di Pasar Slipi, Jumat (27/7/2018), harga komoditas ini sudah beranjak turun ke Rp 26.000 per kg. Hal tersebut menurun jika dibandingkan dengan dua pekan lalu yang menyentuh harga hingga Rp 30.000 per kg.

Salah satu penjual telur di Pasar Slipi, yakni Sri mengungkapkan bahwa harga Rp 26.000 sudah termasuk murah.

“Segini murah, Mba. Dibanding kemarin-kemarin. Sudah turun dari agennya,” ujar Sri.

Sementara itu, pedagang telur lain yakni Adam pun menjual telurnya dengan harga Rp 26.000 per Kg. “Satu kilonya Rp 26.000, Mbak. Cuman turun sedikit,” ujar Adam.

Mengenai operasi pasar sendiri, Adam mengeluhkan bahwa pemerintah tidak tahu harga dari agen berapa sehingga mematok harga Rp 19.500 per Kg itu mustahil.

“Wah, kalau Rp 19.500 sih kita rugi, Mba. Segini aja ngambil untungnya hanya Rp 1.000. Kalau segitu ya nggak mungkin lah,” ujar Adam.

Menurut data Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak), Jumat (26/7/2018) harga telur ras negeri di pasaran berkisar Rp 20.718 per Kg.

Sedangkan, menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Jumat (27/7/2018) menyebutkan bahwa harga telur ras negeri di pasaran berkisar Rp 26.581 per Kg. Untuk harga tertinggi yakni di Pasar Paseban pada Kamis (26/7/2018) dengan harga Rp 30.000 sedangkan harga terendah yakni di Pasar Minggu dengan Rp 24.000 per Kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com