Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Big Start Indonesia: JNE Bagikan Tips "Packaging" Aman untuk Pelaku UMKM

Kompas.com - 27/07/2018, 11:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku bisnis logistik JNE membagikan tips bagaimana mengemas atau melakukan proses packaging yang baik bagi pelaku UMKM yang berjualan lewat platform e-commerce.

Masalah packaging penting karena JNE menemukan sebagian besar barang yang tidak terjual adalah karena pengemasan yang tidak tepat, menyebabkan ada retur atau pengembalian barang yang memakan biaya lebih.

"Produknya bagus dan sebenarnya bisa dijual, tetapi packaging tidak menarik, lalu tidak terjual. Ini jadi PR kita," kata Branch Manager JNE Yogyakarta Adi Subagyo saat ditemui Kompas.com di Yogyakarta, Kamis (26/7/2018).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai packaging, tutur Adi, pertama adalah karakter dari barang atau produk itu sendiri. Apakah barang yang dijual bisa tahan lebih dari sehari atau tidak.

"Pillih servis yang sesuai dengan produk. Kalau di kami ada YES (Yakin Esok Sampai), satu hari sampai. Tapi kalau bisa lebih dari sehari, pakai yang reguler," tutur Adi.

Hal lainnya adalah bahan yang digunakan untuk mengemas produk, yakni menggunakan bahan yang punya daya tahan dan lebih efisien. JNE sendiri mulai mengurangi bahan-bahan dari kayu dan menggantinya dengan kardus yang lebih tebal atau memiliki dua wall.

"Kami menggunakan boks yang ketebalannya ada dua wall yang sudah kami uji cobakan. Dibanting, ditindih, dilempar dalam ketinggian tertentu itu cukup aman," ujar Adi.

Dalam hal barang yang dikirim adalah pecah belah atau fragile, Adi menyebut ada tim di JNE yang khusus membantu bagaimana penempatan atau posisi barang agar tidak mudah rusak ketika terbanting.

Adi juga menawarkan bantuan khusus bagi pelaku UMKM di Yogyakarta yang berjualan di platform e-commerce untuk membantu yang masih kesulitan melakukan pengemasan.

"Kalau misalnya mereka kesulitan membuat packaging yang menarik dan bagus, akan kami bantu," ucap Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com