Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Hadapi Dinamika Global, Proyek-Proyek Bisa Ditunda

Kompas.com - 27/07/2018, 16:17 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian dan perdagangan global yang tak kunjung stabil membuat pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus memutar otak untuk menjaga kondisi perkonomian Indonesia.

Ketidakpastian ekonomi global terjadi akibat bank setral AS Federal Reserve terus menaikkan suku bunga dalam 2 tahun ke depan.

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan impor dalam jumlah besar bisa saja ditunda jika memang perlu dilakukan.

"Kementerian Keuangan terus bersiap untuk menggunakan instrumen fiskal kami dalam kondisi yang ada ini, termasuk dengan mendorong ekspor dan substitusi impor. Proyek-proyek (yang memerlukan) impor yang perlu di-reschedule bisa kita lakukan itu, yang tidak terlalu urgent," ucap Sri Mulani di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: G20: Perekonomian Global Tunjukkan Risiko Perlambatan Pertumbuhan

Ia melanjutkan, tekanan global yang dialami oleh negara-negara ekonomi berkembang belum akan surut dalam waktu dekat.

Berdasarkan hasil pertemuan G20 beberapa waktu lalu pun, tidak ada kesepakatan secara kolektif untuk mengurangi ketidakpastian ini.

"Dari pertemuan G20 kemarin, semua memberikan nuansa bahwa keadaan di global masih akan dinamis sehingga dalam negeri harus koordinasi kuat," katanya.

Dengan pengendalian impor ini, ia melanjutkan, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam upaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Penguatan kurs

Sri Mulyani menganjurkan, sebisa mungkin pengusaha yang menanamkan devisa hasil ekspor mereka dalam mata uang asing (dollar AS) supaya dikonversikan dalam mata uang rupiah seperti yang diutarakan Presiden Joko Widodo.

Sebab, menurut Sri Mulyani, hal tersebut dapat membantu mendorong neraca perdagangan yang masih defisit dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain termasuk dollar AS.

"Kita berharap juga (devisa) tetap berada di Indonesia dan bahkan dalam hal ini bisa dikonversi ke rupiah dengan suatu kepastian bahwa mereka akan membutuhkan juga tetap kita harus memastikan republik ini masih memiliki devisa di mana anda bisa membeli forex (foreign exchange) setiap saat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com